Show simple item record

dc.contributor.authorAMRULLOH, Atho’
dc.date.accessioned2025-07-21T07:00:16Z
dc.date.available2025-07-21T07:00:16Z
dc.date.issued2025-01-13
dc.identifier.nim191530101002en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/127483
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 21 Juli 2025_Kurnadien_US
dc.description.abstractKopi (Coffea canephora) merupakan tanaman cukup penting dalam perekonomian Indonesia sebagai penghasil devisa negara dan tempat mengantungkan kehidupan jutaan petani kopi di indonesia. Peringkat nomer 4 pengekspor kopi dunia dengan luas areal kopi sebagian besar (98%) adalah perkebunan rakyat mencapai 1.221.141 Ha, perkebunan besar nasional (1%) mencapai 14.503 Ha dan (1%) lainnya adalah perkebunan besar swasta mencapai 9.714 Ha. Fluktuasi harga pada pasar internasional, nampaknya merupakan ciri yang terus berkelanjutan karena dipengaruhi oleh gejolak produksi kopi dunia. Upaya pengembangan komoditas kopi masih dihadapkan pada beberapa masalah yang bersumber dari tatanan pasar internasional dan pasar domestik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterkaitan harga kopi dunia terhadap harga kopi ditingkat petani, penerapan teknologi produksi dan pencapaian SDGs petani kopi di Indonesia. Metode penelitian dilakukan menggunakan data primer dan sekunder (data runtut waktu) yang berasal dari data harga pasar kopi dunia (London) dan harga pasar spot kopi (Lampung). Hasil penelitian pertama menggunakan data sekunder menunjukkan bahwa terdapat hubungan erat (intgerasi pasar) antara harga kopi dunia dan harga kopi ditingkat petani yang ditunjukkan oleh nilai perubahan harga kopi robusta di tingkat dunia memiliki pengaruh nyata dan positif dengan koefisien sebesar 0,859. Penelitian kedua dilakukan menggunakan data cross section diwilayah penelitian (Bondowoso dan Jember). Hasil penelitian kedua menunjukkan bahwa koefisien umur petani (0,046), jumlah anggota keluarga (- 0,498), luas lahan (0,185) dan harga kopi (0,189) berpengaruh nyata pada tingkat penerapan GAP. Hasil analisis data ini sekaligus menjawab rumusan masalah kedua bahwa harga berpengaruh nyata dan positif dapat meningkatkan tingkat penerapan teknologi produksi kopi yang berkelanjutan melalui tingkat penerapan GAP petani kopi. Penelitian ketiga dilakukan menggunakan data cross section diwilayah penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien jumlah anggota keluarga (-1, 556) dan luas lahan (0,342) berpengaruh nyata dan positif terhadap penurunan tingkat kemiskinan dalam pencapaian SDGs. Hasil analisis data ini sekaligus menunjukkan bahwa harga berpengaruh tidak nyata pada penurunan tingkat kemiskinan petani kopi.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectSDGsen_US
dc.subjectKopi (Coffea canephora)en_US
dc.subjectPetani Kopien_US
dc.subjectTeknologi Produksien_US
dc.titleKeterkaitan Harga Kopi Dunia Terhadap Penerapan Teknologi Produksi dan Pencapaian SDGs Petani Kopi di Indonesiaen_US
dc.typeDisertasien_US
dc.identifier.validatorHasyimen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record