Penentuan Kadar Fenolik Total dalam Sediaan Kapsul Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum, L.) dengan Metode NIR-Kemometrik

Abstract

Bawang putih (Allium sativum L.) merupakan tanaman tradisional dari famili Liliaceae yang biasa digunakan pada masakan dan sebagai alternatif pengobatan. Produk ekstrak bawang putih banyak tersedia di pasaran dalam bentuk kapsul dengan berbagai merk. Banyak masyarakat yang sudah menggunakan kapsul ekstrak bawang putih untuk alternatif terapi dalam pengobatan. Salah satu khasiat dari bawang putih yaitu sebagai antioksidan. Aktivitas antioksidan ini dipengaruhi oleh senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam bawang putih yaitu senyawa fenolik. Setiap produk kapsul ekstrak bawang putih di pasaran tentunya memiliki kualitas yang berbeda sehingga kandungan senyawa kimianya juga memiliki kadar yang berbeda. Perbedaan kualitas ini bisa disebabkan karena waktu pemanenan, proses pengeringan, dan jumlah umbi dari produk bawang putih. Metode penetapan kadar fenolik total pada ekstrak bawang putih yang pernah dilakukan sebelumnya yaitu spektrofotometri UV-Vis dengan reagen Folin-ciocalteu. Akan tetapi, metode tersebut memiliki beberapa kelemahan seperti perlu preparasi sampel yang mebutuhkan tenaga, waktu, dan biaya yang banyak, serta masih membutuhkan reagen sehingga kurang ramah lingkungan. Oleh karena itu diperlukan metode yang lebih efisien yaitu spektroskopi NIR karena merupakan metode yang cepat, non destruktif, ramah lingkungan dan dapat diandalkan. Namun memiliki kekurangan yaitu spektranya mempunyai rentang yang besar dan bertumpuk, sehingga dibutuhkan analisis kemometrik (PLS, PCR, dan SVR). Dari spektroskopi NIR, dapat dibentuk model kalibrasi dan divalidasi menggunakan validasi internal dan eksternal yang nantinya akan berguna dalam penentuan kadar fenolik total dalam kapsul ekstrak bawang putih. Hasil kadar dari metode NIR akan dibandingkan dengan hasil dari metode spektrofotometri UV-Vis dengan reagen Folin-ciocalteu untuk dilihat ada tidaknya perbedaan signifikan. Hasil pembentukan model kalibrasi NIR yang dikombinasikan dengan kemometrik menunjukkan bahwa model kalibrasi PLS dapat diaplikasikan dalam penentuan kadar fenolik total pada kapsul ekstrak bawang putih dengan nilai R-square sebesar 0,994 dan RMSE sebesar 0,138. Model tersebut diaplikasikan pada sampel nyata kapsul ekstrak bawang putih dengan kode P, Q, R, dan S yang menunjukkan kadar fenolik sampel berturut-turut yaitu 1,234 ± 0,01817 mgGAE/g, 0,7859 ± 0,02410 mgGAE/g, 0,5757 ± 0,02249 mgGAE/g, dan 0,8644 ± 0,02287 mgGAE/g. Setelah dilakukan analisis menggunakan uji T sampel berpasangan didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,817 (>0,05) yang menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kadar fenolik total yang signifikan pada sampel kapsul ekstrak bawang putih yang ditentukan dengan metode spektroskopi NIR maupun spektrofotometri UV-Vis. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode spektroskopi NIR dan kemometrik dapat diterapkan dalam penentuan kadar fenolik total sampel nyata kapsul ekstrak bawang putih yang beredar di pasaran.