Mitigasi Banjir Dalam Upaya Pengurangan Kerentanan Masyarakat di Kawasan Hilir Das Setail Banyuwangi
Abstract
Wilayah hilir Daerah Aliran Sungai (DAS) Setail di Kabupaten Banyuwangi merupakan kawasan yang rentan terhadap bencana banjir tahunan, terutama saat terjadi curah hujan berintensitas tinggi. Dalam kurun waktu 2016 hingga 2024, kawasan hilir DAS Setail mengalami kejadian banjir hampir setiap tahun, khususnya di Desa Wringinputih. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik hidrologi, tutupan lahan, dan tren curah hujan sebagai dasar dalam penentuan tingkat kerentanan masyarakat dan perumusan strategi mitigasi banjir di kawasan hilir DAS Setail Banyuwangi. Data diperoleh melalui observasi lapangan, wawancara, serta data sekunder berupa debit sungai, curah hujan (1996–2023), dan citra tutupan lahan. Analisis mencakup pemisahan aliran dasar secara grafis, pengolahan citra Landsat dengan GIS, analisis tren curah hujan menggunakan regresi linear, penilaian kerentanan berdasarkan Perka BNPB No. 2 Tahun 2012, serta penentuan prioritas strategi mitigasi menggunakan metode AHP melalui kuesioner lima pakar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sungai Setail tetap mengalir sepanjang tahun akibat suplai air tanah, namun bagian hilir yang berbentuk cekungan memiliki potensi genangan tinggi saat hujan deras terjadi. Periode 2002–2023 menunjukkan perubahan tutupan lahan yang signifikan, terutama konversi hutan dan kebun campur menjadi permukiman dan tambak, yang mengurangi daya serap lahan dan meningkatkan risiko banjir. Tingkat kerentanan masyarakat di Desa Wringinputih tergolong rendah hingga sedang berdasarkan indikator BNPB. Strategi mitigasi banjir dirumuskan dalam tujuh prioritas utama, dengan urutan teratas yaitu: pemetaan risiko banjir, edukasi masyarakat, zonasi tata ruang, sistem peringatan dini, pembangunan drainase, rehabilitasi sungai, dan pembangunan tanggul.