dc.description.abstract | Pengetahuan, sikap, dan perilaku penggunaan antibiotik yang tidak
rasional adalah masalah besar kesehatan masyarakat global saat ini. Penggunaan
antibiotik tidak rasional ini mampu menyebabkan resistensi antibiotik, yang
berkontribusi terhadap jutaan morbiditas dekade ini. Sosiodemografi adalah faktor
yang memengaruhi pengetahuan, sikap, dan perilaku penggunaan antibiotik.
Tempat tinggal agrikultur, sebagai salah satu faktor sosiodemografi, berperan
penting. Masyarakat pada wilayah agrikultur cenderung menggunakan antibiotik
dalam ranah nonterapeutik, tetapi studi tentang penggunaan antibiotik dalam
ranah terapeutik masih terbatas. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk
menganalisis pengetahuan, sikap, dan perilaku penggunaan antibiotik terapeutik
pada masyarakat wilayah agrikultur dan nonagrikultur Kabupaten Jember.
Desain penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan
cross-sectional, melibatkan 420 responden dari 21 ruang publik yang tersebar di
berbagai wilayah agrikultur dan nonagrikultur Kabupaten Jember. Data
sosiodemografi, pengetahuan, sikap, dan perilaku penggunaan antibiotik
terapeutik didapatkan melalui wawancara dengan kuesioner terstruktur. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden pada area agrikultur
memiliki pengetahuan, sikap, dan perilaku yang baik. Sedangkan, masyarakat
wilayah nonagrikultur mayoritas memiliki pengetahuan dan sikap yang buruk,
dengan perilaku yang baik.
Uji bivariat menggunakan Chi-square menunjukkan bahwa tidak terdapat
hubungan yang signifikan antara tempat tinggal (agrikultur dan nonagrikultur)
dengan pengetahuan, sikap, dan perilaku penggunaan antibiotik terapeutik
(p<0,05). Selain itu, terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan
dengan sikap pada wilayah agrikultur dan keseluruhan hubungan antara
pengetahuan, sikap, dan perilaku pada wilayah nonagrikultur (p<0,05).
Uji multivariat menggunakan regresi logistik yang melibatkan keseluruhan
faktor sosiodemografi menunjukkan bahwa jenis kelamin, usia, dan pendapatan
adalah faktor yang berpengaruh signifikan terhadap pengetahuan (p<0,05). Selain itu, usia dan tingkat pendidikan adalah faktor yang berpengaruh signifikan
terhadap perilaku (p<0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa wilayah
agrikultur dan nonagrikultur memiliki karakteristik sosiodemografi yang
kompleks, yang memengaruhi tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku
penggunaan antibiotik terapeutik.
Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan tenaga kesehatan lebih
meningkatkan upaya promotif dan preventif terkait resistensi antibiotik. Selain itu,
pemerintah juga disarankan lebih menegakkan regulasi persebaran antbiotik.
Penelitian ini juga memperkaya referensi dalam bidang kesehatan masyarakat
utamanya terkait pengetahuan, sikap, dan perilaku penggunaan antibiotik
terapeutik pada masyarakat wilayah agrikultur dan nonagrikultur, suatu topik yang
belum pernah diteliti sebelumnya. | en_US |