Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Teh hijau (Camelia sinensis) Gunung Gambir Jember dengan Metode DPPH
Abstract
Radikal bebas merupakan molekul atau atom yang memiliki elektron tidak berpasangan dan bersifat tidak stabil. Radikal bebas berasal dari dalam dan luar tubuh. Meningkatnya radikal bebas menyebabkan terjadinya stres oksidatif. Stres oksidatif merupakan kondisi saat radikal bebas dalam tubuh melebihi kapasitas tubuh dan tubuh tidak mampu menetralkan radikal bebas tersebut sehingga mengakibatkan kerusakan pada komponen sel. Daun teh hijau mengandung katekin yang berperan sebagai antioksidan. Diperlukan uji aktivitas antioksidan pada teh hijau untuk mengetahui seberapa besar DPPH yang direduksi oleh daun teh hijau. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antioksidan pada ekstrak daun teh hijau (Camellia sinensis). Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimental laboratorium dengan post-test control design only. Prosedur yang digunakan adalah metode DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl). Densitas optik dibaca dengan microplater reader dengan panjang gelombang 517 nm. Penilaian kuantitatif ditunjukkan dengan persentase inhibisi dan nilai IC50 ekstrak daun teh hijau. Persen inhibisi tertinggi terdapat pada konsentrasi 50 µg/mL dan terendah pada konsentrasi 0,1 µg/mL. Nilai IC50 ekstrak daun teh hijau sebesar 4,659 µg/mL dan asam galat sebesar 1,330 µg/mL. Sedangkan penilaian kualitatif dibuktikan dengan semakin besarnya % inhibisi maka perubahan warna dari ungu menjadi kuning pada sampel akan semakin terlihat jelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa % inhibisi tertinggi terdapat pada konsentrasi ekstrak daun teh hijau 50 µg/mL yaitu sebesar 95,75%. Nilai IC50 ekstrak daun teh hijau adalah 4,659 µg/mL sehingga tergolong antioksidan kuat.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2137]