Pola Retak pada Benda Uji Silinder dengan Variasi Kandungan Serat Baja
Abstract
Beton serat baja adalah jenis beton atau mortar yang mengandung serat baja diskontinu yang tersebar secara merata, dibuat dengan semen hidrolik, serta mencakup agregat halus atau kombinasi agregat halus dan kasar. Beton serat baja dapat mengalami retak akibat berbagai faktor seperti beban berlebih, perubahan suhu, pergerakan tanah, dan pengeringan yang tidak optimal. Retakan pada beton ini dapat mempengaruhi kekuatan dan stabilitas struktural. Berdasarkan ASTM C39 2003, pola retak yang muncul akibat pengujian kuat tekan beton dapat dikategorikan menjadi enam tipe berdasarkan jalur retak atau jenis kegagalannya.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pola retak pada silinder beton dengan variasi kadar serat baja, dengan fraksi volume serat maksimal sebesar 2%. Serat baja yang digunakan dalam penelitian ini adalah Dramix 3D. Hasil pengujian terhadap 21 benda uji menunjukkan bahwa pola retak dapat dikategorikan ke dalam beberapa tipe: Tipe 1 teramati sebanyak 2 kali (9,52%), sementara Tipe 2 dan Tipe 4 masing-masing muncul sebanyak 8 kali, dengan persentase yang sama sebesar 38,10%. Tipe 3 muncul sebanyak 3 kali (14,29%). Tidak ada retakan yang termasuk dalam Tipe 5 dan Tipe 6, yang menunjukkan persentase 0%. Secara keseluruhan, distribusi pola retak ini mengindikasikan variasi yang signifikan dalam respon beton terhadap beban tekan, dengan dominasi pola retak Tipe 2 dan Tipe 4 yang menunjukkan area-area spesifik di mana gaya geser dan tekan mempengaruhi pola retak pada beton.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4336]