Deteksi Dini Risiko Penyakit Hipertensi Melalui Pendekatan Pola Makan pada Pralansia-Lansia Yang Tinggal di Pesisir dan Perkotaan Kabupaten Jember
Abstract
Semakin bertambahnya usia membuat seseorang rentan terhadap penyakit
degeneratif. Penyakit degeneratif adalah penyakit yang disebabkan oleh penurunan
aktivitas tubuh, gaya hidup, dan pola makan. Salah satu jenis penyakit degeneratif
adalah hipertensi. Hipertensi adalah jenis penyakit degeneratif yang ditandai
dengan terjadinya peningkatan tekanan darah sistolik dan atau diastolik yang
melebihi tekanan darah normal. Hipertensi dapat disebabkan oleh beberapa faktor,
yaitu umur, jenis kelamin, aktivitas fisik, dan pola makan. Pola makan yang tidak
seimbang seperti makanan yang tinggi lemak, garam, karbohidrat, kolesterol,
kalori, dan rendah serat dapat berisiko terhadap terjadinya hipertensi.
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan antara pola makan
terhadap risiko terjadinya penyakit hipertensi. Jenis penelitian yang digunakan
adalah observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Variabel bebas
dari penelitian ini adalah pola makan, variabel terikat adalah penyakit hipertensi.
Jenis data yang diperoleh adalah data kuantitatif dari hasil pemeriksaan tekanan
darah menggunakan tensimeter merk tensione dan pengisian kuesioner FFQ. Data
dianalisis dengan diawali uji validitas dan reliabilitas dan dilanjutkan dengan uji
mann whitney untuk mengetahui perbedaan pola makan antara perkotaan dan
pesisir serta uji chi-square untuk mengetahui hubungan pola makan terhadap risiko
terjadinya penyakit hipertensi pada masyarakat pralansia – lansia yang tinggal
pesisir dan perkotaan.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara pola
makan masyarakat perkotaan dan pesisir dari hasil uji mann-whitney (pvalue<0,05). Untuk melihat hubungan antara pola makan dengan terjadinya
penyakit hipertensi dilakukan analisis data dengan uji chi-square apabila pvalue<0,05, artinya terdapat hubungan signifikan antara jenis makanan terhadap terjadinya penyakit hipertensi. Jenis makanan yang memiliki hubungan signifikan
dengan terjadinya penyakit hipertensi pada masyarakat pralansia dan lansia
perkotaan adalah mie (RR=1,640), telur ayam (RR=3,436), jeroan (RR=2,571),
fastfood (RR=3,360), dan gorengan (RR=5,072). Pada masyarakat pralansia-lansia
daerah pesisir jenis makanan yang memiliki hubungan yang signifikan dengan
terjadinya penyakit hipertensi adalah telur ayam (RR=1,829), ikan laut (RR=0,503),
susu (RR=0,430), sayur bersantan (RR=1,667), dan buah-buahan (RR=0,535). Dari
nilai RR dapat dilihat apabila >1 artinya apabila mengonsumsi jenis makanan
tersebut sering maka memiliki risiko sebesar (RR) kali terhadap terjadinya
hipertensi dibandingkan seseorang yang jarang mengonsumsinya. Namun, apabila
nilai RR<1 artinya jenis makanan tersebut protektif atau apabila semakin sering
jenis makanan tersebut dikonsumsi maka risiko terhadap terjadinya hipertensi
semakin rendah dibandingkan seseorang yang jarang mengonsumsinya.
Perbedaan pola makan antara pesisir dan perkotaan dapat dilihat pada jenis
makanan daging sapi, jeroan, fastfood, dan buah–buahan. Perkotaan lebih sering
mengonsumsi jenis makanan tersebut dibandingkan pesisir. Jenis makanan yang
berbeda signifikan antara masyarakat perkotaan dan pesisir juga memiliki
hubungan terhadap terjadinya hipertensi yaitu jeroan, fastfood, dan buah-buahan.
Jenis makanan yang berisiko terhadap terjadinya penyakit hipertensi adalah
mie, telur ayam, jeroan, fastfood, gorengan, dan sayur bersantan. Dari keenam jenis
makanan tersebut yang memiliki risiko tinggi terhadap terjadinya hipertensi adalah
gorengan. Mie dan fastfood dapat berisiko terhadap terjadinya penyakit hipertensi
karena memiliki kandungan natrium yang tinggi. Telur ayam, jeroan, gorengan, dan
sayur bersantan mengandung lemak yang tinggi sehingga dapat berisiko terhadap
hipertensi. Jenis makanan yang protektif apabila semakin sering dikonsumsi
memiliki risiko rendah terhadap terjadinya hipertensi adalah susu, ikan, dan buahbuahan. Susu mengandung kalsium yang dapat mencegah terjadinya penyakit
hipertensi. Ikan dapat mencegah terjadinya hipertensi karena memiliki kandungan
asam lemak omega 3. Buah-buahan merupakan jenis makanan sumber serat yang
dapat mencegah terjadinya hipertensi karena memiliki kandungan kalium.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2126]