Gambaran Diagnosis Keperawatan Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 yang Dirawat Inap di RSD dr. Soebandi Jember
Abstract
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain deskriptif dan
pendekatan retrospektif. Data diambil dari rekam medis pasien DMT2 yang dirawat
inap di RSD Dr. Soebandi Jember dengan diagnosis primer DMT2 pada tahun 2022
hingga bulan September 2024. Teknik pengambilan sampel menggunakan total
sampling dan didapatkan sampel sebanyak 102 pasien. Pengumpulan data
dilakukan di ruang rekam medis RSD dr. Soebandi Jember. Penelitian ini
menggunakan analisis univariat dengan pendekatan deskriptif statistik. Data yang
terkumpul berupa masalah keperawatan serta tanda dan gejala masalah keperawatan
dianalisis dan dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi dengan ukuran
persentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga kode ICD-10 yang
muncul dalam rekam medis pasien, yaitu E11.1 (2%), E11.5 (68,6%) dan E11.9
(29%). Penegakan diagosis keperawatan aktual dengan tanda mayor yang kurang
dari 80% - 100% (60,4%) dan memenuhi 80% - 100% (39,6%). Diagnosis
keperawatan dengan prevalensi tertinggi adalah ketidakstabilan kadar glukosa
darah (97,1%), dengan gejala utama kadar glukosa darah tinggi (100%) dan lelah
atau lesu (78,8%). Diagnosis kedua adalah nyeri akut (76,5%), dengan keluhan
nyeri sebagai gejala utama (100%). Intoleransi aktivitas ditemukan pada (32,4%),
dengan gejala kelelahan 100%. Gangguan integritas kulit atau jaringan ditemukan
pada (23,5%), dengan tanda gejala adanya luka (100%). Diagnosis keperawatan
dengan prevalensi rendah adalah distress spiritual (1%).
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa diagnosis keperawatan
yang paling sering ditemukan pada pasien DMT2 meliputi ketidakstabilan kadar
glukosa darah, nyeri akut, intoleransi aktivitas, dan gangguan integritas kulit atau
jaringan. Masalah-masalah ini menekankan pentingnya prioritas dalam
perencanaan dan pelaksanaan intervensi keperawatan. Tanda dan gejala yang
mendukung diagnosis tersebut menjadi panduan penting bagi perawat dalam
memberikan perawatan yang efektif. Dengan adanya tanda dan gejala yang muncul
dalam masalah keperawatan tersebut di harapkan perawat dapat memberikan
intervensi yang tepat sehingga masalah kesehatan pada pasien dapat segera teratasi.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1624]