Analisis Deskriptif dan Visualisasi Data pada Peserta Program Keluarga Berencana Kabupaten Jember

Abstract

Pertumbuhan penduduk di Indonesia terus meningkat, mencapai 278,7 juta orang pada tahun 2023, dan diproyeksikan mencapai 284,44 juta orang pada tahun 2025. Pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali membawa tantangan bagi pembangunan, sehingga pemerintah mendorong program Keluarga Berencana (KB) guna mengelola kelahiran secara terencana. Di Kabupaten Jember, pencapaian peserta keluarga berencana masih menghadapi tantangan, seperti target peserta baru PPM yang belum terpenuhi dan akses fasilitas kesehatan yang tidak merata. Oleh karena itu, memahami pola dan tren data peserta keluarga berencana sangat penting untuk mendukung kebijakan yang lebih efektif. Studi ini menggunakan analisis deskriptif dan metode visualisasi data dengan kerangka OSEMN untuk memberikan gambaran tentang partisipasi program keluarga berencana di Jember. Data yang digunakan adalah data peserta program keluarga berencana di Jember tahun 2017 hingga 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas peserta program keluarga berencana di Jember lebih memilih Non Metode Kontrasepsi Jangka Pendek (Non-MKJP), dengan suntik dan pil menjadi metode kontrasepsi yang paling disukai. Peserta aktif menunjukkan tren dengan rata-rata 363,5 ribu peserta per tahun, sementara peserta baru mengalami penurunan signifikan selama pandemi, terutama pada tahun 2022.