The Representation of Sexism in Luren Weisberger's The Devil Wears Prada
Abstract
Isu mengenai seksisme sudah banyak dibicarakan dalam karya sastra dan dipelajari oleh banyak peneliti. Namun, tidak banyak penelitian yang menjadikan The Devil Wears Prada (Weisberger, 2006) sebagai objek kajian. Penelitian ini berfokus pada bagaimana pembentukan wacana dari seksisme pada novel The Devil Wears Prada. Pembentukan wacana ini dilakukan oleh pekerja laki-laki dan perempuan di Runaway. Penelitian ini menggunakan teori representasi dari Stuart Hall dengan pendekatan konstruksionis, khususnya model wacana Foucault dan konsep seksisme dari Glick dan Fiske untuk menemukan wacana seksisme di dalam teks dengan cara mengidentifikasi tanda berbentuk narasi di dalam novel. Penelitian ini menemukan bahwa ada empat bentuk seksisme di dalam novel, yakni heteroseksualitas bermusuhan, diferensiasi gender komplementer, paternalisme pelindung, dan heteroseksualitas intim. Selain itu, penulis dari novel ini memosisikan dirinya sebagai orang yang berusaha untuk menghindari tindakan seksis. Namun, di tengah cerita, terdapat beberapa tindakan negosiasi terhadap seksisme dalam bentuk seksisme kebajikan.