Analisis Korelasi Riwayat Obstetri dan Status Gizi Ibu Hamil dengan Seroprevalensi (IgM) Toksoplasmosis
Abstract
Toksoplasmosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit
protozoa intraselular, yakni Toxoplasma gondii. Manusia dapat terinfeksi
toksoplasmosis melalui berbagai rute, salah satunya secara transplasenta. Gejala
toksoplasmosis dapat bersifat asimptomatik pada ibu hamil, tetapi dapat
menginfeksi janin. Parasit Toxoplasma gondii apabila menginfeksi janin dapat
menyebabkan berat badan bayi lahir rendah hingga kematian. Infeksi pada trimester
awal dapat meningkatkan keparahan pada janin. Riwayat obstetri buruk dan gizi ibu
selama kehamilan dapat meningkatkan risiko ibu hamil terinfeksi toksoplasmosis.
Tujuan dari peneitian ini ialah untuk mengetahui korelasi riwayat obstetri dan gizi
ibu hamil dengan seroprevalensi (IgM) toksoplasmosis.
Penelitian dilakukan dengan desain observasional analitik cross sectional
melalui uji laboratorium yang dilakukan di 3 kecamatan di Kabupaten Jember pada
bulan Juli-Desember 2024. Jumlah subjek penelitian yaitu 61 ibu hamil. Data
riwayat obstetri dan status gizi ibu hamil didapatkan melalui buku KIA. Sampel
yang digunakan pada penelitian ini yaitu darah ibu hamil. Hasil positif
toksoplasmosis apabila didapatkan antibodi IgM Toxoplasma gondii. Analisis
univariat dilakukan secara deskriptif sedangkan untuk mengetahui hubungan antara
variabel independen dan dependen menggunakan uji Chi-square. Apabila tidak
memenuhi syarat uji tersebut, maka dianalisis menggunakan uji Fisher’s exact.
Variabel yang memiliki nilai p<0,25 pada uji bivariat kemudian dilakukan analisis
multivariat menggunakan regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas ibu hamil yang mengikuti
penelitian ini didominasi oleh ibu hamil berusia 20-35 tahun (96,7%). Sebanyak
27,9% ibu hamil memiliki riwayat obstetri buruk. Ibu yang memiliki riwayat hamil
dan melahirkan sebanyak 88,5%; dan memiliki riwayat abortus sebesar 27,9%. Ibu
hamil yang memiliki peningkatan berat badan di bawah normal sebanyak 67,2%.
Berdasarkan uji serologis ELISA, sebanyak 57,4% subjek memiliki hasil positif
terhadap IgM toksoplasmosis. Hasil analisis bivariat menunjukan terdapat
hubungan yang signifikan antara riwayat obstetri buruk (p=0,036) dan riwayat
abortus (p=0,036) terhadap infeksi toksoplasmosis. Setelah melakukan uji
multivariat, tidak didapatkan hubungan yang signifikan (p>0,05).
Kesimpulan dari penelitian yaitu riwayat obstetri dan riwayat abortus
memiliki hubungan yang signifikan terhadap infeksi toksoplasmosis. Akan tetapi,
usia ibu, usia kehamilan, paritas dan status gizi tidak memiliki hubungan yang
signifikan terhadap infeksi toksoplasmosis. Mengingat sebanyak 57,4% ibu hamil
memiliki hasil yang positif, pemerintah dan dinas kesehatan perlu mengambil
langkah untuk mencegah meningkatnya kasus toksoplasmosis khususnya pada ibu
hamil di Kabupaten Jember.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1539]