dc.description.abstract | Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang memerlukan
pengelolaan berkelanjutan. Penderita diabetes harus selalu mengontrol pola
makan, konsumsi gula, gaya hidup, dan mengelola stres secara
berkesinambungan. Keluarga sebagai caregiver, memiliki peran krusial dalam
membantu mempertahankan perubahan gaya hidup dan manajemen diabetes.
Beban tanggung jawab merawat penderita dapat menyebabkan stres yang
berujung pada burnout bagi caregiver.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh intervensi
Family Caregiver Empowerment Model (FCEM) terhadap Burnout Pada
Caregiver Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 di Puskesmas Sumbersari, Jember.
Desain penelitian menggunakan quasi-experiment design dengan rancangan pretest post-test with control group. Teknik sampling yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik probability sampling dengan pendekatan Cluster
random sampling dengan jumlah sampel 74 responden. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini berupa Modul Panduan Perawatan Mandiri Diabetes
diadaptasi dari Rondhianto (2021) untuk Bahan Intervensi dan Kuesioner Maslach
Burnout Inventory-HSS versi bahasa Indonesia milik Widhianingtanti (2022)
untuk mengukur tingkat burnout pada caregiver.
Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan rata-rata tingkat burnout
pada kelompok intervensi yang sebelumnya berada pada nilai rata-rata 59,74 saat
pretest menjadi 45,31 saat posttest. Sebagian besar responden dalam kelompok
intervensi sebelum dilakukan intervensi memiliki tingkat kelelahan emosional,
depersonalisasi, dan penurunan prestasi yang tinggi. Setelah mendapatkan
intervensi FCEM, terjadi penurunan pada kelelahan emosional dan depersonalisasi, serta peningkatan pada prestasi diri. Kelompok intervensi pada
saat pretest terdapat 31 orang (88,6%) berada pada kategori burnout sedang, dan
saat posttest terjadi penurunan menjadi 19 orang (54,3%) berada pada kategori
burnout sedang. Sedangkan pada kelompok kontrol menunjukkan adanya
kenaikan rata-rata yang sebelumnya berada pada nilai rata-rata 50,41 saat pretest
menjadi 59,18 saat posttest. Mayoritas responden pada kelompok kontrol saat
pretest memiliki kelelahan emosional dan depersonalisasi yang rendah serta
penurunan prestasi yang tinggi. Pada saat posttest, terdapat peningkatan kelelahan
emosional, depersonalisasi, dan penurunan prestasi diri. Kelompok kontrol pada
saat pretest terdapat 26 orang (66,7%) berada pada kategori burnout sedang, dan
saat posttest seluruh responden (100,0%) berada pada kategori burnout sedang.
Hasil analisis bivariat dengan uji Wilcoxon menunjukkan adanya
perbedaan signifikan antara nilai pretest dan posttest pada kedua kelompok,
dengan kelompok intervensi memiliki nilai p <0,001 dan kelompok kontrol
memiliki nilai p =0,002. Analisis perbedaan burnout pada kelompok intervensi
dan kelompok kontrol menggunakan uji Mann whitney didapatkan nilai p=<0,001
yang mengindikasikan bahwa terdapat perbedaan skor burnout yang signifikan
antara kedua kelompok sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh intervensi
Family caregiver Empowerment Model (FCEM) terhadap burnout pada caregiver
penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari
Kabupaten Jember.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh
intervensi Family Caregiver Empowerment Model terhadap Burnout pada
Caregiverpenderita Diabetes Mellitus Tipe 2, dapat ditarik kesimpulan bahwa
intervensi FCEM memiliki pengaruh berupa penurunan skor terhadap burnout
pada caregiver penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 di Puskesmas Sumbersari | en_US |