Perbandingan Potensi Energi Listrik pada Buah Naga Merah dan Buah Durian Lokal Menggunakan Metode Sel Volta
Abstract
Penelitian ini mengembangkan biobaterai berbasis larutan elektrolit dari buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dan durian lokal (Durio zibethinus) sebagai alternatif sumber energi terbarukan. Metode sel volta diaplikasikan dengan menggunakan elektroda tembaga (Cu) sebagai katoda dan seng (Zn) sebagai anoda, dimana larutan buah yang difermentasi (8, 16, dan 24 jam) berperan sebagai elektrolit. Variasi waktu fermentasi bertujuan menguji pengaruh penurunan pH terhadap kinerja baterai, dengan parameter tegangan, arus, dan daya keluaran. Hasil pengukuran pH menunjukkan bahwa fermentasi 24 jam menghasilkan keasaman optimal (buah naga: pH 3,11; durian: pH 3,49), yang berbanding terbalik dengan peningkatan performa listrik.
Pengujian menunjukkan bahwa durian lokal menghasilkan keluaran tertinggi pada fermentasi 24 jam (7,98 V; 0,08 A; 0,6384 W), lebih unggul dibandingkan buah naga merah (6,51 V; 0,04 A; 0,2604 W). Kedua larutan berhasil menyalakan LED 3 volt, membuktikan potensinya sebagai sumber energi hijau. Analisis mengungkapkan korelasi positif antara lama fermentasi dengan peningkatan kinerja baterai akibat penurunan pH yang memfasilitasi reaksi redoks lebih efisien.
Temuan ini menawarkan solusi inovatif untuk pengembangan energi terbarukan berbasis bahan organik, dengan keunggulan ramah lingkungan dan ketersediaan bahan lokal. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk optimasi stabilitas dan kapasitas penyimpanan energi.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4220]