Pengaruh Vitamin E dan Paparan Sinar UV Terhadap Efektivitas In Vitro Krim Tabir Surya Benzofenon-3 dan Oktil Metoksisinamat
Abstract
Tabir surya merupakan sediaan kosmetik yang digunakan untuk mengurangi jumlah radiasi UV yang berbahaya bagi kulit. Benzofenon-3 umumnya digunakan untuk melindungi dari UV A, sedangkan oktil metoksisinamat sangat efektif dalam menghalangi UV B. Namun, kombinasi ini rentan mengalami degradasi akibat paparan sinar UV. Penelitian ini mengevaluasi efek vitamin E dan paparan sinar UV terhadap kinerja krim tabir surya yang mengandung kombinasi benzofenon-3 dan oktil metoksisinamat secara in vitro. Data dikumpulkan dengan mengevaluasi krim tabir surya yang meliputi efektivitas in vitro (SPF, % penularan eritema, % penularan pigmentasi) dan karakteristik fisik krim (organoleptik, jenis krim, viskositas, pH, dan daya sebar). Dalam pengujian efektivitas in vitro, perhitungan nilai SPF, % penularan eritema, dan % penularan pigmentasi dilakukan sebelum dan sesudah paparan sinar UV. Uji setelah paparan dilakukan di bawah sinar UV 365 nm selama 120 menit dengan bantuan lampu UV (Chromato-vue C-75). Hasil penelitian menunjukkan paparan sinar UV menyebabkan penurunan nilai SPF in vitro, peningkatan %TE, dan peningkatan %TP. Konsentrasi vitamin E yang lebih tinggi (a) meningkatkan SPF in vitro; (b) meningkatkan viskositas dan pH; dan (c) menurunkan daya sebar. Namun, penambahan vitamin E tidak mempengaruhi efektivitas in vitro parameter %TE dan %TP. Konsentrasi vitamin E terbaik dalam krim adalah 5% karena memenuhi karakteristik fisik dan memberikan nilai SPF in vitro tertinggi.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1505]