Hubungan Perawatan Diri dengan Kualitas Hidup Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) di Poliklinik Asma, PPOK, Paru Kerja, dan Onkologi Rumah Sakit Paru Jember
Abstract
Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) menyebabkan pasien mengalami batuk, sesak nafas, dan kelelahan yang berdampak terhadap kualitas hidup. Seiring dengan berkembangnya penyakit pasien PPOK mengalami keparahan gejala sehingga membutuhkan suatu perawatan diri untuk mengelola dan mengendalikan dampak penyakit. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan perawatan diri dengan kualitas hidup pasien PPOK. Studi cross-sectional terhadap 113 responden dengan PPOK dilakukan pengukuran terkait perawatan diri menggunakan instrument Self-care Behaviors Scale for COPD Patients (COPDSC) dan kualitas hidup diukur menggunakan St. George’s Respiratory Questionnaire COPD (SGRQ-C). Hasil penelitian menunjukkan rata-rata skor perawatan diri sebesar 100.7 (dari skor maksimal 120) dan skor kualitas hidup sebesar 37.74 (dari skor maksimal 100). Berdasarkan hasil uji korelasi menggunakan uji pearson product moment menunjukkan terdapat hubungan perawatan diri dengan kualitas hidup pasien PPOK (p=0.000; r = -0.528). Pasien PPOK yang terlibat dalam perawatan diri akan melakukan beberapa strategi untuk mengurangi keparahan gejala yang dirasakan pasien. Perawatan diri yang dilakukan secara terus-menerus diharapkan mampu mempertahankan dan meningkatkan kondisi kesehatan pasien yang dapat berdampak terhadap kualitas hidup pasien PPOK.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1594]