dc.description.abstract | Makronutrien merupakan sumber utama energi tubuh. Energi digunakan sebagai bahan bakar proses metabolisme dan mengatur ekspresi gen serta fungsi seluler melalui berbagai mekanisme. Konsumsi makanan dengan nutrisi buruk dan berlebih menyebabkan hilangnya homeostatis nutrisi melalui induksi stres di retikulum endoplasma dan respon inflamasi yang menyebabkan disregulasi metabolik dan kerusakan jaringan yang berkembang menjadi dislipidemia. Data PERKENI menunjukkan 35,9% penduduk Indonesia berusia >15 tahun memiliki kadar kolesterol abnormal. Dislipidemia diakui sebagai faktor risiko utama stroke iskemik dan penyakit jantung koroner. Sekitar 80% kasus dislipidemia berhubungan dengan pola makan yang buruk. Secara khusus, diet makronutrien, sebagai faktor risiko dislipidemia dalam bentuk tinggi karbohidrat dan lemak jenuh, tetapi rendah protein. Rumah tangga petani umumnya adalah keluarga dengan pendapatan rendah. Hal ini berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan makanan dengan ragam dan jenis makanan yang cenderung terbatas. Oleh karena itu, peneliti tertarik mengangkat judul “Korelasi Asupan Makronutrien dengan Kejadian Dislipidemia pada Petani”. Tujuan penelitian ini mengetahui korelasi asupan makronutrien dengan kejadian dislipidemia pada petani.
Jenis penelitian ini adalah observasional dengan desain analitik cross sectional. Sebanyak 38 petani laki-laki nonobese berusia 25-60 tahun dari Desa Wringin Agung dan Desa Sumber Agung Kabupaten Jember terpilih menjadi responden dengan teknik purposive sampling. Data penelitian meliputi data primer dan sekunder. Data primer termasuk asupan makronutrien yang didapatkan melalui wawancara food recall 24 jam pada dua hari tidak berturut-turut dan data profil lipid yang didapatkan melalui sampel darah dengan teknik plebotomi dan autocheck strip test cholesterol. Data sekunder penelitian adalah jumlah populasi petani berdasarkan laporan BPS Jember 2022. Pengambilan data dilaksanakan di Desa Wringin Agung Kecamatan Jombang Kabupaten Jember, sedangkan analisis sampel darah di Laboratorium Klinik Kesehatan Prodia Kota Jember dengan rentang penelitian pada Oktober-Desember 2022.
Hasil uji korelasi menunjukkan tidak terdapat korelasi signifikan antara asupan makronutrien dengan kejadian dislipidemia (p>0,05). Namun, usia memiliki korelasi signifikan dengan kadar total (p=0,014) dan LDL-C (p=0,011), sedangkan IMT berkorelasi signifikan dengan kadar TG (p=<0,001). Rata-rata asupan karbohidrat 266,2447±82,82030 gram/hari; lemak 59,9789±24,66825 gram/hari; dan protein 55,3158±14,67796 gram/hari. Sementara itu, rata-rata profil lipid didapatkan kolesterol total 219,97±47,003 mg/dL (borderline); trigliserida 194,92±109,594 mg/dL (borderline); LDL-C 116,74±26,488 mg/dL (mendekati optimal); dan HDL-C 45,29 ± 10,964 mg/dL (normal). Sebanyak 36 responden (94,7%) mengalami dislipidemia dengan kejadian terbanyak pada rentang usia 46-55 tahun sebanyak 19 responden (50,0%), diikuti rentang usia 36-45 tahun sebanyak 10 responden (26,3%), lalu rentang usia 56-65 tahun sebanyak 4 responden (10,5%), dan rentang usia 26-35 tahun sebanyak 3 responden (7,9%). Secara umum kelainan lipid pada penelitian ini, yaitu kolesterol total abnormal sebanyak 29 responden (76,3%), diikuti TG abnormal sebanyak 25 responden (65,7%), lalu LDL-C abnormal sebanyak 24 responden (63,1%), dan terakhir HDL-C rendah sebanyak 14 responden (33,8%). Pola dislipidemia gabungan dua parameter (44,7%) dengan kadar TG dan LDL-C tinggi lebih banyak dibandingkan dengan pola dislipidemia campuran (28,9%) dan tunggal (15,8%). | en_US |