dc.description.abstract | Film fiksi merupakan genre yang menyajikan cerita imajinatif, memungkinkan penciptaan narasi yang menarik dan tidak terbatas oleh realitas. Live action adalah adaptasi dari karya fiksi di mana karakter diperankan oleh manusia. Artikel ini membahas nilai-nilai kepahlawanan dalam film Inuyashiki Live Action, adaptasi dari komik dan animasi karya Hiroya Oku, dengan menggunakan tiga level pengkodean semiotika John Fiske: realitas, representasi, dan ideologi. Film ini menceritakan tentang dua karakter yang diubah menjadi manusia setengah mesin oleh entitas misterius. Inuyashiki, seorang pria paruh baya, menggunakan kekuatannya untuk kebaikan, sedangkan Hiro, seorang remaja, menggunakan kekuatannya untuk kepentingan pribadi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya nilai kepahlawanan seperti kesabaran, keberanian, pantang menyerah, dan pengorbanan. Pada level realitas, nilai-nilai tersebut terlihat melalui ekspresi, perilaku, lingkungan, dan penampilan tokoh. Pada level representasi, penggunaan kode kamera, suara, editing, serta dialog dan monolog berperan penting dalam membentuk dan menonjolkan nilai kepahlawanan. Sedangkan pada level ideologi, film ini secara konsisten menampilkan ideologi humanisme yang tercermin dari sikap dan tindakan tokoh utama. Dengan demikian, Inuyashiki Live Action tidak hanya menyajikan hiburan fiksi ilmiah, tetapi juga menyampaikan pesan moral melalui nilai-nilai kepahlawanan yang dapat dijadikan teladan. | en_US |