Hubungan Derajat Keparahan Rheumatic Heart Disease Stenosis Mitral Dengan Nilai Neutrophil Lymphocyte Ratio Pada Pasien Rawat Inap Di RSD DR. Soebandi Jember
Abstract
Rheumatic Heart Disease (RHD) dapat menyebabkan kelainan fungsi katup dengan presentasi yang paling banyak ditemukan adalah stenosis mitral, yaitu mencapai 85% dari total kasus.. Prevalensi terjadinya stenosis mitral tinggi di negara berkembang karena dua pertiga penduduk dunia tinggal di negara berkembang yang memiliki prevalensi demam rematik dan RHD yang tinggi. Diketahui bahwa stenosis mitral dapat menyebabkan inflamasi steril, sehingga diduga terdapat hubungan derajat stenosis mitral dengan NLR dimana nilainya akan meningkat sejalan dengan keparahan proses inflamasi yang terjadi. NLR dapat dilihat pada hasil pemeriksaan darah lengkap yang rutin dilakukan pada pasien rawat inap di RSD dr. Soebandi Jember sehingga kondisi inflamasi akibat stenosis mitral dapat dinilai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara derajat keparahan stenosis mitral dengan nilai Neutrophil Lymphocyte Ratio sehingga nilai NLR dapat dijadikan sebagai nilai prognostik biomarker stenosis mitral.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross-sectional. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2024-Februari 2025 di ruang rekam medis RSD dr. Soebandi Jember. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien stenosis mitral yang di rawat inap dan terdata dalam rekam medis RSD dr. Soebandi Jember pada bulan Januari 2021-Juli 2024. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini adalah total sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini yakni sebanyak 36 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. diagnosis RHD stenosis mitral dan nilai NLR didapatkan dari data rekam medis. Diagnosis RHD stenosis mitral ditegakkan oleh dokter spesialis jantung melalui pemeriksaan fisik dan echocardiography. Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui karakteristik sampel. Uji analisis bivariat yang digunakan pada penelitian ini adalah One-tailed Spearman’s Rank-Order Correlation Coefficient.
Hasil penelitian ini menunjukkan mayoritas pasien stenosis mitral berjenis kelamin perempuan (52,8%). Kelompok usia 18-44 tahun memiliki kejadian stenosis mitral paling tinggi (58,3%). Stenosis mitral derajat berat ditemukan pada 50% pasien. Lebih dari setengah pasien mengalami peningkatan NLR (52,8%). Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa derajat keparahan stenosis mitral memiliki hubungan signifikan dengan nilai NLR (p value = 0,000) . Nilai koefisien korelasi sebesar 0,582 yang berarti memiliki hubungan cukup dan berbanding lurus. Dengan demikian, semakin berat derajat keparahan stenosis maka akan semakin tinggi nilai NLR.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1519]