dc.description.abstract | Program revitalisasi perkebunan merupakan “pertaruhan” pemerintah
dalam pengembangan perkebunan, sehingga selayaknya semua elemen mayarakat
termasuk kita sebagai peneliti. Untuk mendukung revitalisasi di bidang
perkebunan tersebut perlu disiapkan berbagai teknologi yang relevan, salah
satunya pembibitan.
Pertumbuhan awal bibit kakao seringkali berjalan lambat karena
rendahnya pasokan substansi pertumbuhan. Oleh karena itu, perlu diupayakan
rekayasa peningkatan bahan-bahan tersebut melalui peningkatan fotosintesis.
Bakteri fotosintetik Synecococcus sp. diketahui mampu memfiksasi N2
diharapkan dapat berasosiasi dengan tanaman kakao sehingga dapat meningkatkan
pasokan nitrogen untuk mendukung proses fotosintesis dan kebutuhan N bagi
pertumbuhan tanaman secara menyeluruh.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari; 1) Interaksi bakteritanaman
inang sehingga membantu suplai N inang, dan 2) Interaksi bakteritanaman
inang dalam menekan fotorespirasi, yang diduga dari kandungan Glycine
pada tanaman inang. Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat dalam
memperoleh bibit kakao yang berkualitas melalui perubahan proses-proses
fisiologisnya.
Penelitian dilaksanakan di Greenhouse dan Laboratorium Fisiologi
Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Jember, pada bulan Oktober 2008
sampai dengan Maret 2009. Bibit tanaman uji (kakao) di tanam pada polybag dan
diletakkan di dalam Greenhouse mengikuti pola Rancangan Acak Lengkap.
Jumlah bibit yang digunakan 50 bibit, dengan rincian 25 bibit diinokulasi dengan
Synechococcus sp dan 25 bibit sebagai kontrol. Pelaksanaan penelitian meliputi;
pengadaan bibit, perbanyakan dan inokulasi bakteri dan pemelihaaraan bibit.
Parameter pengamatan meliputi: parameter utama; Status N jaringan,
Stomatal Conductance (mmol H2O/cm2/detik), Kandungan Glisin, Kandungan
Klorofil daun (unit SPAD), dan parameter penunjang; Tinggi Tanaman (cm),
Jumlah Daun, Berat Brangkasan Kering (g).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi bakteri Synechococcus sp.
pada bibit kakao memberikan perubahan positif yaitu mampu meningkatkan status
N jaringan bibit kakao sebesar 2,75%, dengan bukti peningkatan atribut
fotosintesis (jumlah daun, dan konduktasi stomata). Selain itu inokulasi bakteri
mampu menekan laju fotorespirasi dengan adanya kandungan glisin yang lebih
rendah sebesar 26,4% dibandingkan bibit kakao kontrol.
Inokulasi ini memberi harapan untuk mendapatkan bahan tanam/bibit
kakao berkualitas yang mampu menghadapi stress lingkungan terutama perubahan
suhu dan kekahatan nitrogen, mengingat ketersediaan bibit berkualitas
memberikan kontribusi nyata terhadap pengembangan perkebunan kakao dan
kesalahan dalam memilih dan menggunakan bahan tanam akan mengakibatkan
kerugian jangka panjang yang besar. | en_US |