Analisis Pengaruh Computer Anxiety dan Computer Self Efficacy terhadap Penerimaan Aplikasi Krealogi Berdasarkan Perspektif UMKM
Abstract
Usaha mikro kecil dan menengah menjadi bagian penting yang berpengaruh
dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Jumlah UMKM mencapai 99% dari
keseluruhan usaha di Indonesia dan berkontribusi 96,9% terhadap penyerapan
tenaga kerja dari total penyerapan tenaga kerja nasional (Kemenko Perekonomian,
2022). Jumlah UMKM mengalami pertumbuhan setiap tahunnya(Mahdi, 2022).
Pertumbuhan ini dipengaruhi oleh manajemen rantai pasok(Mukhsin & Suryanto,
2022). Penerapan manajemen rantai pasok dapat mengoptimalkan hasil yang
didapatkan terutama dalam memenuhi kebutuhan konsumen(Sucahyowati, 2011).
Kehadiran teknologi digital memberikan kemudahan akses bagi UMKM untuk
kinerja bisnis yang lebih baik (Fauzi & Sheng, 2022).
Aplikasi Krealogi adalah aplikasi manajemen rantai pasok yang digunakan
untuk pencatatan usaha oleh UMKM. Berdasarkan observasi yang dilakukan
peneliti ketika menggali insight pasca pelatihan aplikasi pada Juni 2022, fitur
pengiriman dianggap salah satu fitur yang membingungkan. Hal ini menyebabkan
pengguna menunjukkan sikap khawatir dan cemas sesuatu yang tidak diinginkan
terjadi pada perangkat maupun aplikasi yang digunakan. Selain itu, intensitas
penggunaan aplikasi cenderung terjadi pada pengguna tertentu saja.
Hal mendasar yang mempengaruhi penerimaan pengguna terhadap
teknologi dipengaruhi oleh kegunaan yang dirasakan dan kemudahan penggunaan
(Davis, 1989). Kegunaan dan kemudahan akan menjelaskan sikap dan niat perilaku
pengguna terhadap penggunaan teknologi atau sistem (Dönmez-Turan & Kir,
DIGITAL REPOSITORY UNIVERSITAS JEMBER
DIGITAL REPOSITORY UNIVERSITAS JEMBER
viii
2019). Model yang digunakan untuk menganalisis faktor penerimaan teknologi
yaitu Technology Acceptance Model. Model TAM dianggap sebagai teori yang
paling berpengaruh dan umum digunakan untuk menggambarkan penerimaan
individu terhadap sistem informasi (Lee et al., 2003). Variabel dalam model TAM
terdiri dari Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, Attitude Toward Using,
Intention to Use dan Actual System Use. Selain kelima variabel utama TAM, Davis
menjelaskan bahwa penerimaan teknologi juga dipengaruhi oleh variabel
eksternal(Davis, 1989). Variabel eksternal penerimaan teknologi dapat berasal dari
faktor intrinsik maupun ekstrinsik(Venkatesh et al., 2002). Faktor yang termasuk
dalam faktor intrinsik penerimaan teknologi yaitu computer anxiety dan computer
self efficacy. Kedua variabel eksternal tersebut saling berhubungan, semakin tinggi
Computer self efficacy seseorang dalam penerimaan dan penggunaan teknologi
maka Computer anxiety akan semakin rendah (Suryani et al., 2020).
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerimaan pengguna aplikasi
Krealogi menggunakan model TAM dengan penambahan variabel eksternal
Computer Anxiety dan Computer Self Efficacy. Analisis data menggunakan metode
statistik PLS-SEM dengan menggunakan software pengolahan data SmartPLS.
Pada metode PLS-SEM pengujian dilakukan melaui outer model dan inner model.
Evaluasi outer model digunakan untuk uji instrumen, uji ini terdapat dua tahap yaitu
uji validitas dan uji reliabilitas. Sedangkan evaluasi inner model dilakukan untuk
analisis data.
Dari hasil penelitian , 8 hipotesis diterima dan 4 hipotesis ditolak. Hasil
penelitian computer anxiety berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
perceived ease of use. Computer anxiety berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap perceived usefulness dan behavioral intentin to use. Computer self efficacy
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap behavioral intention to use.
Computer self efficacy berpengaruh positif dan signifikan terhadap perceived
usefulness dan perceived ease of use. Perceived usefulness berpengaruh positif dan
signifikan terhadap attitude toward using dan behavioral intention to use. Perceived
ease of use berpengaruh positif dan signifikan terhadap perceived usefulness dan
attitude toward using. Attitude toward using berpengaruh positif dan signifikan
terhadap behavioral intention to use. Behavioral intention to use berpengaruh
positif dan signifikan terhadap actual system use.