Stabilitas Fisikokimia Formulasi Sediaan Gel Ekstrak Biji Kopi Robusta (Coffea canephora) pada Berbagai Konsentrasi
Abstract
Kopi robusta (Coffea canephora) merupakan jenis kopi yang paling banyak
ditanam di Kabupaten Jember. Selain dikonsumsi sebagai minuman, kopi dapat
menjadi kandidat fitofarmaka karena kandungannya yang memiliki aktifitas
sebagai antibakteri dan antiinflamasi. Biji kopi robusta diekstrak dan
diformulasikan dalam sediaan gel untuk meningkatkan efektivitasnya sebagai
bahan alternatif terapi periodontal secara topikal. Uji stabilitas fisikokimia perlu
dilakukan untuk mendapatkan sediaan dengan standar dan kualitas yang baik
sebelum digunakan secara in vivo pada hewan coba maupun klinis kepada pasien.
Stabilitas fisikokimia merupakan kemampuan suatu produk untuk bertahan dalam
batas spesifikasi yang ditetapkan sepanjang periode penyimpanan dan penggunaan.
Terdapat beberapa parameter uji yang perlu dilakukan untuk mengevaluasi
stabilitas fisikokimia dari sediaan gel yaitu uji ph, viskositas, homogenitas, daya
sebar, organoleptis, serta cycling test.
Penulis menguji stabilitas fisikokimia dari formulasi gel ekstrak biji kopi
robusta (Coffea canephora) dengan beberapa variasi konsentrasi yaitu 6,25 g/mL,
12,5 g/mL, 25 g/mL, dan 50 g/mL. Metode uji yang digunakan yaitu real-time test
dimana gel disimpan pada suhu ruang (27±2ºC) selama 21 hari dan diamati
perubahannya pada hari ke-0, 7, 14, dan 21, serta metode cycling test dimana
sediaan gel disimpan pada suhu rendah (4±2ºC) selama 24 jam lalu dipindahkan
pada suhu tinggi (40±2ºC) selama 24 jam. Perlakuan ini disebut satu siklus, dan
akan dilakukan selama tiga siklus.
Hasil yang didapatkan pada pengamatan organoleptis dan homogenitas
menunjukkan seluruh sediaan gel stabil karena tidak terjadi perubahan yang berarti
selama masa penyimpanan pada suhu ruang (27±2ºC). Semua sediaan memiliki
warna hijau khas ekstrak biji kopi, bau menyerupai ekstrak biji kopi, dan bentuk
semisolid. Selain itu seluruh sediaan gel juga homogen. Hasil pengamatan
viskositas didapatkan bahwa nilai viskositas dari seluruh sediaan gel menunjukkan
nilai yang baik yaitu interval 2000-4000 cPs. Namun terjadi perubahan nilai yang
bervariasi pada seluruh sediaan gel. Perubahan nilai viskositas dapat terjadi
diakibatkan oleh suhu dan kemasan yang kurang kedap sehingga gel menyerap uap
air dari luar dan menambah volume air dalam gel. Hasil uji pH menunjukkan
perubahan nilai pH yang signifikan pada seluruh sediaan gel. Selain itu hanya
sediaan gel dengan konsentrasi 6,25 g/mL yang memenuhi kriteria pH rongga mulut
yaitu 6,2-7. Pada parameter daya sebar, nilai daya sebar pada seluruh sediaan gel
didapatkan hasil yang memenuhi kriteria yaitu berdiameter dalam interval 5-7 cm.
Namun terjadi perubahan yang bervariasi pada seluruh sediaan gel. Pada
penyimpanan cycling test (suhu 4±2ºC dan 40±2ºC) didapatkan terjadi perubahan
pada seluruh parameter uji, sehingga gel dapat dikatakan tidak stabil.
Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini bahwa konsentrasi ekstrak
biji kopi robusta yang berperan sebagai zat aktif dalam sediaan gel memiliki
pengaruh terhadap stabilitas fisikokimia gel. Sediaan gel dengan konsentrasi 6,25
g/mL stabil pada penyimpanan real-time test (27±2ºC), namun tidak stabil pada
penyimpanan cycling test (suhu 4±2ºC dan 40±2ºC).
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2098]