Hubungan Homesickness dengan Kesehatan Mental Mahasiswa Perantauan
Abstract
Mahasiswa perantauan sering mengalami tekanan akademik dan sosial yang
tinggi, yang meningkatkan risiko mereka terhadap masalah kesehatan mental
seperti kecemasan, stres, dan depresi. Menurut definisi World Health Organization
kesehatan mental merupakan keadaan di mana seseorang memiliki kesejahteraan
psikologis dan emosional. Hal ini termasuk kapasitas seseorang untuk merasakan,
mempelajari, dan mengungkapkan emosi yang beragam. Orang yang memiliki
kesehatan mental yang sehat akan merasa damai dan memiliki kemampuan untuk
menghadapi stres dalam kehidupannya.
Mahasiswa yang memilih untuk belajar jauh dari rumah seharusnya merasa
bertanggung jawab atas keputusan mereka. Mereka mengalami proses adaptasi di
lingkungan baru, seperti harus meninggalkan rumah, berpisah dari orang tua,
keluarga, teman, dan kerabat dekat. Jika mereka tidak mampu beradaptasi dengan
baik dan belum terbiasa dengan lingkungan baru, perubahan ini seringkali
menimbulkan rasa rindu akan rumah atau yang dikenal dengan istilah
homesickness. Homesickness adalah kondisi emosional di mana seseorang
merindukan atau merasa tidak nyaman karena terpisah dari rumah, keluarga, atau
lingkungan asalnya. Proses adaptasi di lingkungan baru seringkali menimbulkan
homesickness pada mahasiswa perantauan, yang dapat mempengaruhi kepercayaan
diri, nilai akademik, relasi sosial, manajemen keuangan, dan kesehatan mental.
Teori Adaptasi Sister Callista Roy, atau Roy’s Adaptation Model (RAM),
menjelaskan bagaimana individu dapat meningkatkan kesehatan dengan
mempertahankan perilaku adaptif dan mengubah perilaku maladaptif. Dalam
konteks homesickness, teori ini membantu memahami bagaimana mahasiswa
perantauan beradaptasi dengan lingkungan baru dan mengatasi rasa rindu rumah. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif (korelatif) dengan pendekatan cross sectional. Populasi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Jember angkatan 2021-2023. Sampel penelitian adalah sebagian
mahasiswa angkatan 2021-2023 yang memenuhi kriteria inklusi penelitian.
Berdasarkan rumus perhitungan Slovin maka didapatkan sampel dari penelitian ini
adalah sebanyak 166 Mahasiswa. Penelitian ini menggunakan teknik Proportionate
Stratified Random Sampling. Homesickness Questionnare (HQ) yang telah teruji
validitas dan reliabilitasnya dan penelitian ini juga menggunakan kuesioner Self
Reporting Questionnare (SRQ_20).Metode analisis data yang dilakukan yaitu uji
statistik Kendall Tau C.
Hasil analisis diperoleh bahwa tingkat homesickness mahasiswa perantauan
di Fakultas Keperawatan Universitas Jember berada pada kateogi homesickness
sedang sebanyak 71 responden (42,8%). Kesehatan mental mahasiswa perantauan
di Fakultas Keperawatan Universitas Jember kategori terindikasi masalah
kesehatan mental sebanyak 114 responden (68,7%). Analisis uji korelasi Kendall
Tau-C diperoleh ρ value 0,002 (ρ-value < 0,05) dan nilai r hitung adalah 0,227
menjelaskan bahwa Ha diterima yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan
homesickness dengan kesehatan mental mahasiswa perantauan dengan kekuatan
lemah dan arah hubungan yang positif dan searah, artinya semakin tinggi rasa
homesickness maka semakin buruk kesehatan mental seseorang tersebut.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi penelitian
selanjutnya, dapat memberikan intervensi untuk mengatasi rasa homesickness
seperti dukungan emosional, manajemen stres dan terapi relaksasi. Perawat juga
dapat mempromosikan kesehatan mental di kalangan mahasiswa, serta dapat
menjadi bahan evaluasi untuk orang tua yang mempunyai anak di daerah
perantauan.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1562]