dc.description.abstract | Sedimen adalah material atau pecahan dari batuan, mineral dan material
organik yang hanyut dan bergerak mengikuti arah aliran air sungai. Sedimentasi pada
DAM Sampean Baru yang terjadi sebesar 184,812 m3/tahun mengakibatkan
pendangkalan sehingga mengurangi kapasitas tampungan air pada DAM Sampean
Baru. Pembangunan Sabo Dam merupakan salah satu solusi yang dapat dilakukan
guna mengendalikan sedimentasi pada sungai.
Tujuan dari penelitian ini adalah merencanakan desain bendung pengendali
sedimen yang aman terhadap stabilitas dengan volume tampungan sedimen terbesar.
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah membandingkan desain
hidrolis bangunan Sabo pada dua lokasi yang ditentukan (TP 80 dan TP 71),
kemudian dilakukan analisis stablilitas berdasarkan gaya-gaya yang terjadi dan
volume sedimen yang bisa ditampung.
Berdasarkan hasil analisis stabilitas pada dua lokasi, didapatkan hasil bahwa
pada TP 80 bendung aman terhadap geser, guling, daya dukung dan piping. Volume
sedimen yang dapat ditahan sebanyak 905074,74 m3 dan Sabo akan penuh dengan
sedimen setelah 5 tahun. Sedangkan pada lokasi TP 71 sedimen yang dapat ditahan
sebanyak 575373,21 m3 dan akan penuh setelah 3 tahun. Pembangunan Sabo Dam
pada TP 80 diharapkan mampu mengurangi sedimentasi yang terjadi pada DAM
Sampean Baru. | en_US |