Penggunaan Diksi dan Gaya Bahasa Kiky Saputri pada Roasting terhadap Pejabat Negara
Abstract
Roasting Kiky Saputri berisi kritikan dengan bahasa sindiran sebagai kritik sosial dan politik, namun mampu dibawakan dengan santai, sopan dan santun yang terkesan jenaka dan menghibur, sehingga tidak terkesan menyinggung dan menghakimi. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan penggunaan diksi dan gaya bahasa Kiky Saputri pada roasting terhadap pejabat negara yang membuat objek roatstingnya tidak merasa tersinggung menggunakan kajian semantik dan pragmatik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif berbasis teks, menggunakan metode padan-referensial untuk menganalisis makna dan menggunakan metode interpretasi untuk mengungkapkan tujuan dari roasting berdasarkan konteks yang terkait. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa roasting Kiky Saputri menggunakan diksi kata konotatif, diksi kata istilah asing, diksi kata serapan, diksi kata populer dan diksi kata slang. Diksi yang banyak digunakan adalah diksi kata serapan, kata populer dan kata konotatif. Gaya bahasa yang ditemukan dalam penelitian ini menggunakan gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat yaitu gaya bahasa repetisi berupa gaya bahasa mesodiplosis dan gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna yaitu gaya bahasa retoris berupa gaya bahasa koreksio dan paradoks, serta gaya bahasa kiasan berupa gaya bahasa metafora, gaya bahasa ironi, gaya bahasa sinisme, gaya bahasa sarkasme dan gaya bahasa satire. Gaya bahasa yang paling banyak digunakan adalah gaya bahasa satire. Penggunaan diksi dan gaya bahasa yang ditemukan berfungsi untuk: 1) membangun kesadaran sehingga dapat meningkatkan rasa intropeksi diri para pejabat negara; 2) menggiring masyarakat agar lebih sadar terhadap isu-isu sosial; 3) mengajak berfikir kritis; dan 4) memberikan efek menarik.