Show simple item record

dc.contributor.authorYUNIAR, Tasya Windyas Fanny
dc.date.accessioned2025-02-20T04:00:46Z
dc.date.available2025-02-20T04:00:46Z
dc.date.issued2024-06-26
dc.identifier.nim202310101146en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/125466
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 20 Februari 2025_Kurnadien_US
dc.description.abstractKesehatan reproduksi penting bagi perempuan muda karena mencakup aspek fisik, mental, dan sosial yang optimal. Pernikahan dini dapat mengancam kesehatan reproduksi mereka dan bayi yang dilahirkan di usia yang kurang matang, dengan dampak seperti risiko infeksi seksual, kanker serviks, masalah keluarga berencana, kehamilan tidak diinginkan, dan kekerasan fisik serta seksual. Studi menunjukkan prevalensi tinggi pernikahan dini di Indonesia, menunjukkan tantangan besar dalam menjaga kesehatan reproduksi remaja perempuan. Penelitian pendahuluan di SMA Negeri 1 Asembagus pada Maret 2024, menemukan bahwa pernikahan dini masih menjadi alasan siswi perempuan berhenti sekolah yang dipicu oleh kurangnya pendidikan, keterbatasan ekonomi, dan faktor budaya. Identifikasi pengetahuan dan sikap terkait dampak pernikahan dini pada kesehatan reproduksi menjadi penting untuk memahami fenomena ini secara lebih mendalam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan studi cross-sectional. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menggambarkan secara menyeluruh pengetahuan dan sikap remaja putri mengenai dampak pernikahan dini terhadap kesehatan reproduksi. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya, dengan skala ordinal untuk kedua variabel. Populasi studi meliputi seluruh siswi putri di SMA Negeri 1 Asembagus Kabupaten Situbondo, dengan sampel sebanyak 100 responden yang dipilih melalui teknik quota sampling, dengan kriteria inklusi mencakup usia 16-18 tahun dan belum pernah menikah, sementara kriteria eksklusi mencakup sejarah masalah kesehatan reproduksi sebelumnya. Analisis univariat dilakukan dengan menggunakan distribusi frekuensi untuk mengevaluasi tingkat pengetahuan dan sikap para responden terhadap dampak pernikahan dini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 71 responden (71%) memiliki pengetahuan yang baik, 25 responden (25%) memiliki pengetahuan yang cukup, dan 4 responden (4%) memiliki pengetahuan yang kurang. Pengetahuan tertinggi terdapat pada topik isolasi dan depresi (97%), sedangkan skor terendah terdapat pada topik kanker serviks (55%). Dalam penilaian sikap, 86 responden (86%) memiliki sikap positif dengan menolak dampak pernikahan dini, dan 14 responden (14%) memiliki sikap negatif dengan menerima dampak pernikahan dini. Sikap paling positif ditemukan pada respons terhadap perawatan antenatal (84%) dan proses persalinan, sedangkan sikap paling tidak positif ditemukan pada respons terhadap mutilasi genital perempuan (50%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang baik dan sikap positif tentang dampak pernikahan dini. Pengetahuan tertinggi terletak pada isolasi dan depresi yang dipengaruhi oleh seringnya remaja putri mengalami hal tersebut dan pengetahuan terendah pada topik kanker serviks diakibatkan oleh remaja putri yang tidak merasa relevan dengan topik tersebut di usia mereka yang masih muda. Sikap positif tertinggi terhadap topik antenatal care dan proses persalinan diakibatkan oleh pengalaman remaja putri yang mungkin lebih sering melihat dampak tersebut daripada dampak lainnya serta sikap positif terendah pada topik female genital mutilation yang diakibatkan oleh minimnya pengetahuan remaja putri untuk mempertimbangkan hal tersebut. Meskipun hasil menunjukkan tingkat pengetahuan yang baik dan sikap yang positif, masih diperlukan upaya lebih lanjut untuk meningkatkan pemahaman tentang semua aspek kesehatan reproduksi. Pendidikan yang lebih komprehensif dan program pemantauan yang berkelanjutan akan sangat bermanfaat dalam mengurangi angka pernikahan dini. Kampanye kesehatan yang melibatkan berbagai pihak, termasuk sekolah, keluarga, dan komunitas, perlu digalakkan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan reproduksi yang optimal bagi wanita muda.en_US
dc.description.sponsorshipDPU: Dr. Iis Rahmawati, S.Kp., M.Kes DPA: Ns. Dini Kurniawati, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.Maten_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Keperawatanen_US
dc.subjectPernikahan Dini Remaja Putrien_US
dc.subjectKesehatan Reproduksi Remaja Putrien_US
dc.subjectSMA Negeri 1 Asembagusen_US
dc.subjectKabupaten Situbondoen_US
dc.titleGambaran Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang Dampak Pernikahan Dini terhadap Kesehatan Reproduksi di SMA Negeri 1 Asembagus Kabupaten Situbondoen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiIlmu Keperawatanen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Iis Rahmawati, S.Kp., M.Kesen_US
dc.identifier.pembimbing2Ns. Dini Kurniawati, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.Maten_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_ratna_Januari 2025en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record