Pabrik Gula Pradjekan di Regentschap Panarukan Tahun 1883-1935
Abstract
Skripsi ini mengkaji berkaitan dengan Pabrik Gula Pradjekan di Regentschap Panarukan Tahun 1883-1935. Permasalahan yang digali pada skripsi ini berkaitan dengan kondisi wilayah sebelum adanya pabrik, dinamika operasional, dan dampak yang timbul dari kegiatan pabrik terhadap masyarakat. Tujuan skripsi ini guna menjelaskan kondisi wilayah yang digunakan sebagai lokasi pembangunan, dinamika operasional, dan mengenai dampak yang timbul dari operasional Pabrik Gula Pradjekan terhadap perekonomian dan kondisi sosial masyarakat. Penulisan skripsi ini menggunakan metode sejarah serta memanfaatkan pendekatan sosiologi industri dan teori faktor-faktor produksi sebagai pisau analisis. Kajian ini menunjukkan bahwa pendirian Pabrik Gula Pradjekan tidak terlepas dari adanya penerapan sistem liberal. Pemilihan lokasi guna pembangunan pabrik gula mempertimbangkan keadaan sumber daya alam hingga sumber daya manusia sebagai faktor pendukung jalannya operasional perusahaan. Perusahaan juga memiliki struktur organisasi, modal, sarana, hingga bahan baku guna menunjang kegiatan produksi sampai distribusi. Kegiatan operasional dalam suatu masa giling dipengaruhi oleh ketersediaan bahan baku utama berupa tebu, serangan hama, dan faktor cuaca sehingga terjadi suatu dinamika pada hasil produksi. Hasil giling tebu menjadi gula selanjutnya menuju proses distribusi, baik untuk pasar lokal maupun ekspor. Pada penjualan ekspor tidak dapat dilakukan oleh pabrik secara mandiri, tetapi dilakukan oleh firma dagang yang mendapatkan izin dari pemerintah. Adanya aktivitas produksi pabrik gula menimbulkan dampak bagi perekonomian masyarakat sekitar yang mendapatkan penghasilan berupa uang dan munculnya budaya migran pada bidang sosial.