Determinan Pengungkapan Corporate Environment, Social, and Governance (ESG): Studi Empiris Pada Perusahaan Agroindustri Periode 2019-2022
Abstract
Integrasi pertimbangan Environment, Social, and Governance (ESG) telah
menjadi isu penting dalam operasi bisnis. Meningkatnya kekhawatiran seputar
perubahan iklim merupakan salah satu faktor penyebab perubahan kebutuhan dan
tuntutan masyarakat. Selain itu, regulasi terkait pengungkapan ESG sendiri sudah
tertuang dalam Pasal 66 Ayat 2 UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas yang menjelaskan bahwa perusahaan yang telah go public memiliki
kewajiban membuat laporan keberlanjutan (sustainability report) dan aturan dari
OJK yaitu road map yang isinya memprioritaskan laporan aspek Environmental,
Social, and Governance (ESG) untuk keberlanjutan suatu perusahaan.
Berdasarkan fakta yang ada 154 perusahaan tercatat atau sekitar 20% dari total
perusahaan ‘listing’ yang menerbitkan dan melaporkan sustainable report/SR per
30 Desember 2021. Hal ini menunjukkan masih banyak perusahaan di Indonesia
yang belum menerbitkan SR. Padahal laporan implementasi ESG pada perusahaan
sangat dibutuhkan oleh pemerintah dan masyarakat sebagai demand adanya
transparansi dan akuntabilitas suatu perusahaan. Namun, pengungkapan laporan
keberlanjutan perusahaan di Indonesia masih bersifat sukarela sehingga faktorfaktor yang menentukan pengungkapan ESG ini masih belum jelas sehingga
rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu “Apakah kinerja keberlanjutan
ekonomi, profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap
pengungkapan Environmental, Social, and Governance?”Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan populasi
perusahaan agroindutri di Indonesia. Sampel penelitian yang digunakan adalah
perusahaan agroindustri yang terdaftar di BEI periode 2019-2022 dan
mempublikasikan laporan keuangan, annual report (AR), serta sustainability report (SR). Data diperoleh melalui metode observasi tidak langsung dan library
research yang dilakukan dengan cara membuka dan mendownload laporan
keuangan, AR, dan SR dari website objek yang diteliti. Data penelitian ini diolah
menggunakan aplikasi eviews 12. Analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan
statistik deskriptif, penentuan model regresi data panel, pemenuhan asumsi klasik
dan pengujian data.
Hasil penelitian menunjukkan kinerja keberlanjutan ekonomi berpengaruh
terhadap pengungkapan ESG. Hal ini dikarenakan perusahaan yang memiliki
ROA yang tinggi cenderung memiliki kinerja keuangan yang kuat dan stabil.
Kedua, pengungkapan ESG dapat membantu meningkatkan reputasi dan
kredibilitas perusahaan di mata stakeholder guna memperkuat posisi perusahaan
dalam pasar dan masyarakat. Ketiga, perusahaan yang memiliki kinerja
keberlanjutan ekonomi yang baik cenderung memiliki sistem manajemen resiko
yang lebih baik. Selain itu, perusahaan yang memiliki kinerja keberlanjutan
ekonomi yang tinggi cenderung mendapat tekanan dari stakeholder untuk
melakukan pengungkapan ESG dan perusahaan dengan ROA yang tinggi
cenderung memiliki komitmen yang lebih kuat terhadap prinsip-prinsip
keberlanjutan