Gambaran Risiko Jatuh pada Lansia Petani Tebu di Desa Randuagung Kecamatan Randuagung Kabupaten Lumajang
Abstract
Lansia merupakan kelompok yang rentan terhadap risiko jatuh, yang
merupakan salah satu penyebab utama cedera dan kematian pada lansia. Hal ini
menjadi perhatian sektor kesehatan karena dapat menyebabkan gangguan fisik,
hilangnya kemandirian, dan penurunan kualitas hidup pada lansia. Petani tebu,
terutama di daerah pedesaan, biasanya terlibat dalam aktivitas yang memerlukan
mobilitas fisik dan keseimbangan yang baik. Mereka juga sering terpapar dengan
medan kerja yang tidak rata dan berpotensi licin akibat hujan. Faktor-faktor ini
dapat meningkatkan risiko jatuh pada lansia yang bekerja sebagai petani tebu.
Desa Randuagung merupakan desa yang mayoritas penduduknya adalah lansia
yang masih aktif bekerja sebagai petani tebu. Penelitian sebelumnya mungkin
telah memperhatikan risiko jatuh pada lansia, akan tetapi fokusnya tidak spesifik
pada populasi lansia yang bekerja sebagai petani tebu di wilayah pedesaan. Oleh
karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran risiko jatuh pada
lansia petani tebu di Desa Randuagung Kecamatan Randuagung Kabupaten
Lumajang.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif non-eksperimental dengan pendekatan studi deskriptif cross-sectional.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total
sampling dengan jumlah sampel 115 lansia petani tebu. Pengkajian risiko jatuh
menggunakan instrumen Morse Fall Scale (MFS) dan Time Up and Go Test
(TUGT). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden
berada pada usia 60-74 tahun yaitu sebanyak 93% lansia dan mayoritas responden
berjenis kelamin laki-laki sebanyak 53% lansia. Berdasarkan tingkat pendidikan,
sebagian besar responden berpendidikan SD yaitu sebanyak 78,3% lansia Penelitian menunjukkan bahwa terdapat 92,2% lansia yang pernah jatuh dalam 3
bulan terakhir. Selanjutnya, dapat diketahui bahwa mayoritas responden memiliki
riwayat penyakit hipertensi yaitu sebanyak 71,3% lansia. Hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat risiko jatuh
sedang sebanyak 93% lansia dan gangguan mobilitas fisik sebanyak 65,2% lansia.
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah lansia petani tebu di
Desa Randuagung memiliki tingkat risiko jatuh yang sedang dan mengalami
gangguan mobilitas fisik, sehingga perlu dilakukan tindakan preventif pada lansia
petani tebu untuk mengurangi tingkat risiko jatuh yang tinggi dengan memberikan
pendidikan kesehatan tentang pencegahan jatuh dan program latihan fisik seperti
jalan tandem untuk memperbaiki keseimbangan tubuh pada lansia petani tebu.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1554]