Analisis Determinan yang Berpengaruh Terhadap Kecelakaan Kerja pada Komunitas Ojek Online di Wilayah Perkotaan Kabupaten Jember
Abstract
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian
cross-sectional. Survei dilakukan pada mitra pengemudi ojek Online yang
menggunakan aplikasi seperti Gojek, Grab, Okejek, dan Maxim di wilayah
perkotaan Kabupaten Jember dengan tiga kecamatan yaitu Kecamatan
Sumbersari, Kecamatan Kaliwate, dan Kecamatan Patrang. Ada 28 komunitas
ojek Online di kabupaten tersebut yang terdiri dari 285 pengemudi dan sampel
sebanyak 125 pengemudi. Sampling dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan simple random sampling. Variabel penelitian adalah usia, lama
masa kerja, kepemilikan SIM card golongan C, keterampilan mengemudi,
penggunaan telepon genggam, status kesehatan, kelelahan kerja, perilaku
mengemudi, dan faktor kendaraan. Kuesioner dan observasi digunakan untuk
mengumpulkan data. Uji chi-square dengan tingkat signifikansi (α) 0,05
digunakan untuk menganalisis data uji bivariat, dan uji regresi logistik digunakan
untuk uji multivariat.
Hasil univariat pada penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas Ojek
Online berusia < 30 tahun sebanyak 73 pengendara (58,4%) dan memiliki masa
kerja ≥ 2 tahun sebanyak 84 pengendara (67,2%). Selain itu, mayoritas
pengendara Ojek Online sudah memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM C) sebanyak
102 pengendara (81,6%). Pengendara Ojek Online sebagian besar memiliki
pengetahuan berkendara yang baik sebanyak 91 pengendara (72,8%). Mayoritas
pengendara Ojek Online ketika berkendara menggunakan ponsel tanpa menepi
terlebih dahulu sebanyak 68 pengendara (54,4%), Selain itu, sebagian besar
memiliki kesehatan yang baik sebanyak 90 pengendara (72%) serta mayoritas
mengalami kelelahan tingkat sedang sebanyak 74 pengendara (59,2%). Sebagian
besar Ojek Online berperilaku tidak aman saat berkendara sebanyak 65
pengendara (52%), mayoritas memiliki kendaraan kategori layak jalan sebanyak
84 pengendara (67,2%) dan mayoritas pernah mengalami kecelakaan lalu lintas
sebanyak 71 pengendara (56,8%) dengan frekuensi kecelakaan mayoritas
sebanyak 1 kali kecelakaan dalam 1,5 tahun terakhir sebesar 60 pengendara
(48%). Hasil analisis bivariat, untuk variabel yang tidak berhubungan dengan
kecelakaan kerja yaitu usia (p=0,278) dan masa kerja (p=0,066) sedangkan
variabel yang berhubungan dengan kecelakaan kerja yaitu kepemilikan SIM C
(p=0,001), pengetahuan berkendara (p=0,004), penggunaan ponsel (p=0,000),
status kesehatan (p=0,002), kelelahan kerja (p=0,003), perilaku berkendara
(p=0,001) dan faktor kendaraan (p=0,000). Hasil analisis multivariat diperoleh
nilai OR (Odds Ratio) tertinggi yaitu pada variabel penggunaan ponsel sebesar
13,792 yang artinya penggunaan ponsel merupakan faktor paling berpengaruh
terhadap kecelakaan kerja.
Kesimpulan pada penelitian ini yaitu kepemilikan SIM C, pengetahuan
berkendara, penggunaan ponsel, status kesehatan, kelelahan kerja, perilaku
berkendara dan faktor kendaraan berhubungan dengan kecelakaan kerja. Saran
yang diberikan untuk pihak-pihak terkait dalam penelitian ini yaitu bagi
kepolisian satuan lalu lintas dan kantor Ojek Online diharapkan dapat
mengadakan training berkendara kembali dengan para pengendara Ojek Online
melalui kerjasama antara Kepolisian Satuan Lalu Lintas Jember dengan kantor
Ojek Online di Jember serta rutin melakukan operasi zebra semeru atau
penilangan terkait pelanggaran lalu lintas. Bagi pengendara Ojek Online
sebaiknya menerapkan perilaku aman dalam berkendara seperti tidak
menggunakan ponsel saat berkendara, mematuhi aturan lalu lintas serta rutin
memeriksa kondisi kendaraan baik sebelum, saat dan setelah berkendara. Bagi
peneliti selanjutnya dapat meneliti dengan jenis penelitian lain yaitu penelitian
kualitatif (teknik wawancara secara langsung), penelitian dengan variabel lain
seperti Motivasi Kerja, Beban Kerja dan Konflik Kerja pada pengendara Ojek
Online serta dapat meneliti dengan jangkauan populasi lebih dari tiga kecamatan.
Collections
- MT-Sciences of Health [121]