dc.description.abstract | Petani berisiko menderita diabetes melitus (DM) karena kerap terpapar
terhadap sebuah faktor risiko kontaminasi lingkungan oleh bahan kimia yakni
pestisida. Pestisida yang disemprotkan dapat mencemari lingkungan akibat
penumpukan residu dalam tanah. Semakin sering pestisida tersebut di aplikasikan
maka proses perkembangan resistensi terhadap bahan tersebut menjadi lebih cepat,
dan jumlah pestisida yang masuk ke dalam tubuh juga meningkat. Gejala yang
timbul pada diabetes melitus antara lain polidipsi, poliuri, polifagi, penyembuhan
luka yang lama, terjadi infeksi yag sering, penurunan kemampuan melihat, dan
kelelahan. Terjadinya kelelahan berhubungan dengan gaya hidup, nutrisi, medis,
psikologis, dan glikemia.
Kelelahan juga disebabkan karena gangguan resistensi insulin dapat
mengganggu produksi ATP di mitokondria, yang mengakibatkan kelelahan pada
pasien diabetes melitus. Pasien diabetes mengalami kelelahan dua kali lebih sering
karena tingginya kadar ion fosfat anorganik dan kalium, yang berkontribusi
terhadap rasa lelah tersebut. Dengan Penerapan gaya hidup termasuk pola makan
yang sehat akan membantu mengurangi fatigue atau kelelahan. Petani menjadi salah
satu pekerjaan yang berisiko mengalami fatigue kerja. Lamanya waktu kerja yang
melebihi dari batas kapasitasnya dapat mengakibatkan penurunan produktivitas,
yang disebabkan oleh kelelahan, risiko kecelakaan kerja, dan munculnya penyakit
akibat pekerjaan.
Tujuan dari penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran fatigue
pada Petani dengan Diabetes Melitus Tipe 2. Desain penelitian ini yaitu metode
kuantitatif, penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional yang bertujuan
untuk mengetahui gambaran fatigue pada Petani dengan Diabetes Melitus Tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Panti Kabupaten Jember. Sampel dalam penelitian ini
yaitu petani dengan Diabetes Melitus Tipe 2 dengan responden sebanyak 117 orang.
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner karakteristik
responden, Multidimensional Fatigue Inventory (MFI-20) Analisis data
menggunakan analisis univariat. Peneliti melakukan uji kelaikan etik di Fakultas
Keperawatan Universitas Jember.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan median dari usia petani yaitu 54,9
tahun dengan usia minimal 32,7 tahun dan maksimal 64,7 tahun dengan lama
menderita Diabetes Melitus tipe 2 selama 5-10 tahun sebanyak 54 (46,2%)
responden. Mayoritas responden berjenis kelamin Perempuan sebanyak 81 (69,2%)
dan sisanya adalah laki-laki sebanyak 36 (30,8%) dengan tingkat pendidikan
terakhir tamat SD/sederajat sebanyak 70 (59,8%) dan tamat SMA/sederajat
sebanyak 24 (20,5%) responden. Mayoritas responden berstatus sudah menikah
sebanyak 108 (92.3%) dengan hasil penelitian menunjukkan mayoritas dari
responden mengalami fatigue tinggi sebanyak 51 responden (43,6%) dengan hasil
distribusi rerata tertinggi pada indikator kelelahan mental yaitu 13.06 dengan
standar deviasi 2.574.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu fatigue atau kelelahan saat kerja yang
dirasakan petani secara terus menerus bisa menjadi tanda bahwa tubuh mereka
membutuhkan istirahat dan perhatian lebih. Peran perawat diharapkan dapat
memberikan atau mengajarkan pengaturan aktivitas dan istirahat meliputi
mengajarkan cara mengidentifikasi kebutuhan istirahat terkait kelelahan yang
dialami petani, memberikan penjelasan mengenai anjuran penyusunan jadwal
aktivitas, istirahat, dan mengajarkan cara mengidentifikasi target dan jenis aktivitas
sesuai kemampuannya.Mis. petani laki-laki: menggarap, mencangkul, membajak
sawah, sampai menanam padi; sedangkan petani perempuan: pengolahan lahan,
penanaman, penyiangan rumput atau gulma, pemberantasan hama penyakit
tanaman hingga pemanenan | en_US |