Pembangunan Keuangan dan Ketimpangan Pendapatan di Indonesia: Pengujian Kembali Hipotesis Greenwood-Jovanovic
Abstract
Ketimpangan pendapatan menjadi isu yang paling kontroversial di berbagai
negara dunia saat ini, di mana akses terhadap sumber daya ekonomi berperan
sebagai penyebab utama ketimpangan. Akses terhadap keuangan yang terbatas bagi
kelompok masyarakat tertentu, seperti masyarakat berpenghasilan rendah dan usaha
mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memperburuk situasi ini. Temuan empiris
menunjukkan bahwa pembangunan sektor keuangan secara langsung mendorong
pertumbuhan ekonomi yang pada gilirannya membantu mengurangi ketimpangan
pendapatan. Peryataan ini sejalan dengan hipotesis Greenwood-Jovanovic yang
menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan pendapatan relavan
dalam konteks pembangunan keuangan. Indonesia telah menunjukkan penurunan
tingkat ketimpangan pendapatan dalam beberapa dekade terakhir. Penurunan ini
dibarengi dengan peningkatan kebijakan pembangnan keuangan yang sekaligus
mendorong pertumbuhan ekonomi. Rumusan masalah menyoroti hubungan
pembangunan keuangan dan ketimpangan pendapatan. Penelitian bertujuan untuk
memahami perkembangan pembangunan keuangan dan ketimpangan pendapatan
di Indonesia, mengeksplorasi hubungan diantara keduanya, dan mengevaluasi
implikasi kebijakan dari hubungan tersebut.
Hipotesis Greenwood-Jovanovic (1990) didasakan pada pendekatan teoritis
Kuznets (1955). Menurut pendekatan ini, pada tahap awal pertumbuhan ekonomi,
distribusi pendapatan cenderung meningkat, namun pada tahap selanjutnya,
distribusi pendapatan akan membaik. Observasi inilah kemudian dikenal sebagai
kurva Kuznets “U- terbalik. Greenwood-Jovanovic (1990) menyatakan bahwa
suatu negara bergerak ke ekonomi maju, hal tersebut mempunyai dampak
ketimpangan pendapatan karena perantara keuangan mendorong pertumbuhan
melalui ketersedian akses keuangan Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yakni
berupa data time series dengan periode 1990-2023 di Indonesia. Penentuan rentang
waktu tersebut didasarkan pada adanya fenomena krisis ekonomi Asia 1997-1998,
krisis moneter, keuangan global yang terjadi pada tahun 2008 dan krisis pandemi
Covid-19. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari World Bank.
Sumber pengambilan data diambil pada situs resmi instansi terkait bertujuan untuk
mendapatkan data yang valid. Spesifikasi model penelitian disusun dengan tujuan
untuk memperjelas kerangka kerja analisis, agar penelitian dapat dilakukan dengan
tepat dan hasilnya dapat dipahami secara akurat. Model penelitian ini bertujuan
untuk melihat relavansi hipotesis Greenwood-Jovanovic serta keterkaitan antara
pembangunan keuangan dan ketimpangan di Indonesia. Pendekatan yang
diterapkan dalam memodelkan hubungan ini adalah Ordinary Least Square, yang
memungkinkan estimasi parameter model. Penelitian ini menggunakan
ketimpangan pendapatan melalui indeks gini. Tiga proksi pembangunan keuangan
yaitu FD1, M2 dan kredit domestik ke sektor swasta oleh bank terhadap GDP dan
GDP per capita untuk melihat pertumbuhan ekonomi.
Penelitian ini menggambarkan variasi signifikan dalam pembangunan
keuangan di Indonesia, dengan M2 sebagai faktor kunci yang mempengaruhi
ketimpangan pendapatan. Dukungan untuk hipotesis Greenwood-Jovanovic
menunjukkan bahwa pembangunan keuangan dan pertumbuhan ekonomi telah
memberikan dampak positif, memerlukan perhatian khusus terkait kebijakan
pembangunan keuangan yang inklusif dan pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan di Indonesia.