Show simple item record

dc.contributor.authorFARIZKI, Helmy Affan
dc.date.accessioned2025-02-05T07:14:40Z
dc.date.available2025-02-05T07:14:40Z
dc.date.issued2023-07-12
dc.identifier.nim191610101131en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/125183
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 5 Februari 2025_Kurnadien_US
dc.description.abstractNekrosis pulpa adalah kondisi terjadinya kematian sel dalam saluran akar sebagai akibat dari karies gigi. Bakteri yang berperan dalam karies gigi hingga nekrosis pulpa yaitu Streptococcus mitis. S. mitis merupakan spesies alfa-hemolitik mesofilia Streptococcus yang berkembang dalam mulut manusia yang umum ditemukan di tenggorokan, nasofaring, dan mulut. Perawatan untuk mengatasi nekrosis pulpa yaitu perawatan saluran akar yang di dalamnya terdapat tahapan penting berupa irigasi saluran akar. Larutan irigasi yang biasa digunakan yaitu sodium hipoklorit (NaOCl) 2,5% dan Ethylenediaminetetraacetic Acid (EDTA) 17%. NaOCl 2,5% mampu melarutkan jaringan pulpa vital dan nekrotik dan bersifat anti mikroba dengan spekrum luas tetapi menghasilkan bau dan rasa yang tidak menyenangkan serta dapat menyebabkan kerusakan jaringan apabila berkontak dengan jaringan lunak. Penggunaannya dikombinasikan dengan EDTA 17% mampu menghilangkan smear layer secara menyeluruh apabila digunakan pada pembilasan akhir setelah penggunaan NaOCl tetapi bersifat iritatif apabila berkontak dengan jaringan periapikal. Maka dari itu, diperlukan alternatif bahan irigasi yang berasal dari bahan alami, salah satunya yaitu buah okra hijau. Zat aktif yang ada pada buah okra hijau seperti alkaloid, trepenoid, flavonoid, saponin dan tanin memiliki potensi anti bakteri. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui perbandingan daya antibakteri ekstrak buah okra hijau dengan NaOCL 2,5% dan EDTA 17% terhadap pertumbuhan S. mitis. Penelitian ini termasuk pada penelitian eksperimental laboratoris secara in vitro dengan pendekatan post test only control group design. Buah okra hijau diidentifikasi dan diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan etanol 96% hingga menghasilkan ekstrak kental konsentrasi 100%. Ekstrak buah okra hijau diencerkan dengan aquades steril sehingga diperoleh konsentrasi 12,5%, 25% dan 50%. NaOCl 2,5% dan EDTA 17% digunakan sebagai bahan pembanding, sedangkan aquades steril digunakan sebagai kontrol negatif. Penelitian ini menggunakan uji antibakteri metode disc diffusion dengan kertas cakram yang diletakkan di atas MHA. Bakteri S. mitis didapatkan sesuai dengan standar 0,5 McFarland kemudian dilakukan inkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam. Daya hambat pertumbuhan bakteri dapat diamati melalui zona bening yang terbentuk di sekitar kertas cakram dan diukur diameternya dengan menggunakan jangka sorong. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat peningkatan diameter zona hambat ekstrak buah okra hijau (Abelmoschus esculentus) terjadi mulai dari konsentrasi ekstrak 12.5%, 25%, 50% dan 100%. Rata-rata diameter zona hambat dari yang terkecil hingga terbesar yaitu ekstrak buah okra hijau konsentrasi 12,5% (10,51 mm), 25% (13,67 mm), 50% (15,15 mm), dan 100% (17,54 mm).Rata-rata diameter zona hambat kelompok kontrol positif yaitu EDTA 17% (21,04 mm) dan NaOCl 2,5% (24,76 mm), serta kelompok kontrol negatif yaitu aquades (0 mm). Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji normalitas Shapiro-Wilk dan uji homogenitas Levene test kemudian didapatkan data berdistribusi normal dan tidak homogen. Data diuji menggunakan ujistatistik non parametrik Kruskal-Wallis yang menunjukkan nilai signifikansi 0,000 (α<0.05) artinya terdapat perbedaan daya hambat pada seluruh kelompok. Hasil uji lanjutan Mann-Whitney menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna antar kelompok (α<0.05). Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ekstrak buah okra hijau (Abelmoschus esculentus) dengan konsentrasi 12,5%, 25%, 50%, dan 100% memiliki daya antibakteri yang lebih kecil jika dibandingkan dengan NaOCl 2,5% dan EDTA 17% dalam menghambat pertumbuhan bakteri S. mitis.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : drg. Sri Lestari, M.Kes Dosen Pembimbing Pendamping : drg. Erawati Wulandari, M.Kesen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteran Gigien_US
dc.subjectUji Antibakterien_US
dc.subjectEkstrak Buah Okra Hijau (Abelmoschus esculentus)en_US
dc.subjectBakteri Streptococcus mitisen_US
dc.titleUji Antibakteri Ekstrak Buah Okra Hijau (Abelmoschus esculentus) Konsentrasi 12,5%, 25%, 50% dan 100% terhadap Bakteri Streptococcus mitisen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiKedokteran Gigien_US
dc.identifier.pembimbing1drg. Sri Lestari, M.Kesen_US
dc.identifier.pembimbing2drg. Erawati Wulandari, M.Kesen_US
dc.identifier.validatorKacung- 3 Februari,2025en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record