Studi Literatur Sistemik: Anti-Hiperlipidemia dari Tanaman Krangean (Litsea cubeba (Lour.) Pers.)

Abstract

Hiperlipidemia merupakan keadaan dimana kadar lipid meningkat dan berada diatas keadaan normal. Hiperlipidemia dapat disebabkan karena faktor genetik maupun pola hidup. Pada orang dewasa, hiperlipidemia menjadi salah satu faktor terbesar terjadinya resiko penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung. Pengobatan hiperlipidemia pada umumnya berfokus pada penyebab kenaikan level lipid atau kolesterol dan upaya untuk penekanannya. Banyak tersedia obat generik untuk penderita anti-hiperlipidemia seperti orlistat, simvastatin, sibutramine dan lain sebagainya. Penggunaan obat-obat ini memiliki efek samping bagi kesehatan penderitanya, seperti diare, perut begah, insomnia, mulut kering dan lain-lain. Untuk meminimalisir efek samping dari obat-obat sintetis makan dilakukan penelitian lebih lanjut tentang penemuan obat antihiperlipidemia dari bahan alam tanaman obat. Tanaman Krangean adalah salah satu spesies tanaman yang masuk dalam genus Litsea dan diketahui memiliki potensi sebagai antihiperlipidemia. Penelusuran literatur senyawa yang memiliki aktivitas antihiperlipidemia pada spesies Litsea cubeba dilakukan dengan menelusuri senyawa flavonoid pada genus Litsea. Genus Litsea dipilih sebagai batasan penelitian karena masih sedikit penelitian tentang senyawa flavonoid yang telah diisolasi dan diuji aktivitas antihiperlipidemianya, dan genus litsea merupakan genus dari spesies Litsea cubeba jadi besar probabilitas fitokimia yang ada pada Litsea cubeba mirip dengan spesies Litsea lainnya dalam genus yang sama. Pemilihan golongan flavonoid dilakukan karena fraksi paling aktif dalam daun krangean (Litsea cubeba) adalah fraksi etil asetat. Etil asetat adalah senyawa polar yang dapat melarutkan senyawa yang memiliki gugus polar seperti flavonoid, amida dan lignan. Senyawa flavonoid dipilih sebagai kelompok senyawa yang akan ditelusuri aktivitas antihiperlipidemianya karena besar probabilitas flavonoid merupakan senyawa major pada fraksi etil asetat. Jadi penelitian ini akan terfokus pada senyawa flavonoid yang ada dalam genus Litsea yang memiliki aktivitas antihiperlipidemia. Penelusuran literatur yang dilakukan memperoleh sebanyak 135 artikel yang membahas mengenai senyawa flavonoid dan antihiperlipidemia, namun hanya 12 artikel yang digunakan dalam penelitian ini dikarenakan mayoritas dari artikel tidak membahas spesifik tentang senyawa flavonoid tersebut dan aktivitas anitihiperlipidemianya melainkan hanya menguji ekstrak-nya saja bukan isolatnya. Senyawa flavonoid yang berpotensi ada dalam ekstrak Litsea cubeba dan memilki aktivitas sebagai antihiperlipidemia adalah catechin, epicatechin, quercetin, isoquercitrin (quercetin 3-O-β-D-glucopyranoside, hyperoside (quercetin 3-O-β-Dgalactopyranoside), kaempferol, rutin (kaempferol-3-O-α-L rhamnosopyranosyl (1-6)-β-D-glucopyranoside), nicotiflorin (kaempferol 3-O-rutinoside), astragalin (kaempferol 3-O-β-D-glucopyranoside), dan naringin. Bedasarkan literatur dapat disimpulkan bahwa senyawa-senyawa flavonoid ini memiliki aktivitas antihiperlipidemia dengan cara menginhibisi enzim HMG-CoA reduktase, menginhibisi enzim pacreatic cholesterol esterase, menginhibisi enzim ACAT, menurunkan solubitas kolesterol misel dan pengikatan asam empedu.