dc.contributor.author | GIYANTORO, Eko | |
dc.date.accessioned | 2025-01-20T03:35:56Z | |
dc.date.available | 2025-01-20T03:35:56Z | |
dc.date.issued | 2024-06-27 | |
dc.date.submitted | | |
dc.identifier.nim | 200220303013 | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/124947 | |
dc.description | Finalisasi unggah file repositori tanggal 20 Januari 2025_Kurnadi | en_US |
dc.description.abstract | Kasus kekerasan seksual yang menyerang anak dibawah umur terjadi di Kabupaten Banyuwangi. Kekerasan seksual itu terjadi pada perempuan dan anak meliputi kekerasan dalam rumah tangga, pemerkosaan, pelecehan seksual dan penelantaraan. Tindak kejahatan ini terus meningkat setiap tahunnya, terutama kekerasan seksual yang dialami oleh anak dibawah umur. Berdasarkan data dari Dinas Sosial Kabupaten Banyuwangi bahwa tahun 2020 tercatat ada 65 kasus kekerasan yang dialami oleh perempuan dan anak, tahun 2021 tercatat 98 kasus dan di tahun 2022 sudah ada lebih dari 20 kasus. Kasus tersebut seperti fenomena gunung es yaitu terlihat sedikit namun yang tidak terjadi justru semakin banyak. Salah satu tindak kekerasan seksual di Kabupaten Banyuwangi telah terjadi dari bulan Juni 2021 hingga Mei 2022 di salah satu lembaga pendidikan keagamaan Kec.Singojuruh Kab.Banyuwangi. Kasus kekerasan seksual tersebut dilatar belakangi karena adanya pelaporan kepada pemimpin pondok pesantren bahwa santriwati yang melaksanakan PSG telah melakukan hubungan yang dilarang oleh agama, sehingga pemimpin pondok berinisiatif melakukan pengecekan keperawaan kepada para santri sehingga terjadi kekerasan seksual kepada para santriwati tersebut. Fakta dilapangan bahwasannya korban bukan hanya para santriwati tetapi juga santri laki-laki, dimana hal itu terjadi pada santri yang menjadi abdi dalem yang biasa disuruh pemimpin pondok untuk memijat, sehingga kekerasan seksual pada santri laki-laki tersebut. Rumusan masalah yang diambil dari studi kasus kekerasan seksual yang terjadi yaitu mengurai bentuk-bentuk kekerasan, persepsi, dan dampak psikososial yang diterima para santri dengan menggunakan grand teori kekerasan Galtung dan mikro teori kekerasan seksual Chatarine A.Mackinnon serta teori Patriarki menurut pandangan Galtung. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis bentuk-bentuk, persepsi dan dampak psikososial kekerasan seksual pada santri. Jenis Penelitian ini yaitu studi kasus dengan metode penelitian kualitatif dengan tekhnik wawancara kepada informan primer maupun sekunder. Hasil penelitian menemukan bahwa korban berjumlah lima orang santriwati dan satu orang santriwan, dimana bentuk bentuk kekerasan seksual yang mereka alami yaitu untuk santriwati ada yang disetubuhi dan ada juga yang dilakukan pencabulan, sedangkan pada santri laki-laki kekerasan seksual yang dialami yaitu pencabulan berupa sodomi. Persepsi kekerasan seksual pada para santri itu yaitu mereka terlalu taat dan patuh atau tawaddu’ pada pemimpin pondok yang melakukan kekerasan seksual sehingga mereka tidak bisa melawan. Dampak Psikososial yang terjadi mereka menjadi tidak mau bergaul karena merasa malu, menjadi depresi dan trauma atas kejadian yang dialaminya. | en_US |
dc.description.sponsorship | Dosen Pembimbing I Dr. Sukidin, M.Pd.
Dosen Pembimbing II Dr. Mohammad Na'im, M.Pd. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan | en_US |
dc.subject | Dampak Psikososial | en_US |
dc.subject | Kabupaten Banyuwangi | en_US |
dc.subject | Kekerasan Seksual Santri | en_US |
dc.subject | Pondok Pesantren | en_US |
dc.title | Dampak Psikososial tindak Kekerasan Seksual pada Santri di Lembaga Pendidikan Keagamaan Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi | en_US |
dc.type | Tesis | en_US |
dc.identifier.prodi | Magister Pendidikan IPS | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | Dr. Sukidin, M.Pd. | en_US |
dc.identifier.pembimbing2 | Dr.Mohammad Na'im, M.Pd. | en_US |
dc.identifier.validator | Kacung- 10 Januari 2025 | en_US |