Show simple item record

dc.contributor.authorDiki Dzikrillah Danar Sumantri
dc.date.accessioned2013-12-24T06:52:30Z
dc.date.available2013-12-24T06:52:30Z
dc.date.issued2013-12-24
dc.identifier.nimNIM092010101038
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/12476
dc.description.abstractKeracunan alkohol merupakan akibat dari ketidaktahuan masyarakat akan dampak dari mencampur bermacam-macam zat kedalam minuman keras terutama yang telah menimbulkan korban adalah zat metanol. Sejarahnya alkohol merupakan minuman yang cukup aman di konsumsi hingga suatu saat orang mencoba memasukkan berbagai macam zat ke alkohol untuk menimbulkan rasa tersendiri. Efek dari mengkonsumsi metanol diantaranya hilangnya penglihatan dan asidosis metabolik. Bila mengkonsumsi berlebih bahkan menyebabkan kematian. Metanol bagi tubuh sebenarnya t idak berefek namun hasil konversi dari metanol, yaitu asam format, yang menurut penelit ian merupakan zat yang bertanggung jawab atas gejala pada keracunan metanol. Asam format terbentuk dari metabolisme formaldehid yang berikatan dengan aldehid dehidrogenase, dimana formaldehid terbentuk dari proses oksidasi metanol dengan enzim alkohol dehidrogenase. Asam format secara lambat akan diubah oleh asam folat menjadi air dan karbondioksida sehingga akumulasi ke dalam tubuh lebih cepat daripada konversi tersebut. Penelit ian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian metanol per oral dengan jam pemberian bertingkat terhadap gambaran histopatologi ret ina mencit. Jenis penelit ian ini adalah true experimental laboratories dengan desain Post Test Only Control Group Design. Setelah data terkumpul dilakukan editing, coding, dan entry untuk kemudian dilakukan analisis data secara analit ik. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan program komputer Statistic Program Social Servis (SPSS) 20. Uji yang digunakan yaitu uji one way Anova untuk menganalisis perbedaan kerusakan sel ret ina antar kelompok. Setelah itu viii dilanjutkan dengan uji Post Hoc untuk menilai perbedaan tiap masing-masing kelompok. Pemilihan subjek penelit ian untuk pengelompokan dan pemberian perlakuan menggunakan simple random sampling dengan 1 kelompok kontrol negatif (pemberian pelet + aquadest) serta 3 kelompok perlakuan, yaitu perlakuan 1 (perlakuan 6 jam 7gr/kgBB metanol 50% peroral, aquades dan pelet), perlakuan 2 (perlakuan 12 jam 7gr/kgBB metanol 50% peroral, aquades dan pelet), dan perlakuan 3 (perlakuan 24 jam 7gr/kgBB metanol 50% peroral, aquades dan pelet). Berdasarkan penelit ian ini perbedaan waktu pemberian metanol terbukti berpengaruh terhadap kerusakan retina mencit dalam gambaran histopatologi, yaitu terlihat pada skor rerata tingkat kerusakan ret ina mencit yang menurun semakin lama terpapar dengan metanol. Data yang diperoleh Sesuai hasil uji one way Anova, diperoleh nilai significancy 0,000 (Sig. < 0,05) yang berarti terdapat perbedaan penilaian histopatologi kerusakan retina pada 4 kelompok, yaitu 1 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan (tolak Hen_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries092010101038;
dc.subjectMETANOLen_US
dc.titlePENGARUH PERBEDAAN WAKTU PEMBERIAN METANOL 50% PER ORAL TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN RETINA MENCIT BERDASARKAN GAMBARAN HISTOPATOLOGIen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record