Analisis Sentimen Kebijakan Reshuffle Kabinet Pemerintahan Presiden Joko Widodo Menggunakan Metode Support Vector Machine
Abstract
Reshuffle kabinet merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh
pemerintah dalam mengevaluasi kinerja kementerian. Dalam hal ini, presiden
memiliki hak prerogatif untuk mengangkat dan memberhentikan menteri. Reshuffle
kabinet dapat menimbulkan isu bernuansa politik yang mengakibatkan munculnya
beragam opini dari masyarakat luas. Media sosial twitter digunakan oleh
masyarakat untuk membagikan informasi ataupun mengungkapkan opini terkait isu
yang sedang terjadi, salah satunya mengenai reshuffle kabinet pada masa
pemerintahan presiden Joko Widodo. Informasi yang termuat dalam tweet bersifat
acak dan sulit untuk mengenali apakah tweet tersebut merupakan opini positif atau
negatif. Oleh karena itu, text mining digunakan untuk memproses serangkaian opini
menjadi suatu informasi yang memuat seluruh opini yang terlibat dalam suatu isu.
Kata pada dataset tweet harus diubah terlebih dahulu ke dalam bentuk vector
yakni dengan menggunakan word2vec model skip-gram. Kedekatan kata dalam
word2vec dapat dikelompokkan menggunakan metode clustering dan visualisasi.
Support vector machine (SVM) digunakan untuk proses klasifikasi dengan empat
kernel yakni kernel linier, polynomial, RBF, dan sigmoid sehingga diperoleh kernel
terbaik yakni kernel RBF dengan parameter nilai 𝐶 = 462,83 dan gamma = 4 dan
menghasilkan nilai akurasi data training sebesar 84%. Nilai C yang besar pada
kernel SVM memiliki kemampuan untuk mengklasifikasikan titik-titik data yang
berada di dekat decision boundary sehingga hal ini dapat mempengaruhi nilai
akurasi pada kernel. Hasil testing model direpresentasikan dengan menggunakan
confusion matrix yang menghasilkan akurasi sebesar 72%, sedangkan cross
validation dengan menggunakan k-fold cross validation menghasilkan nilai sebesar
0,7423 atau lebih besar diantara ketiga kernel lainnya.
Kontribusi kata dalam dataset diinterpretasikan dengan menggunakan
visualisasi SHAP. Global explanation pada SHAP menggunakan visualisasi bar
plot dengan hasil kontribusi positif dihasilkan oleh kata ‘presiden’, ‘negeri’, ‘hak’,
‘hati’, dan ‘kerja’, sedangkan kontribus negatif dihasilkan oleh feature kata ‘joko’,
‘widodo’, dan ‘bangun’. Local explanation diinterpretasikan melalui visualisasi
force plot dan waterfall plot dan didapatkan nilai prediksi 𝑓(𝑥) = −0,661 serta
nilai baseline 𝐸[𝑓(𝑥)] = −0,311. Nilai prediksi yang menunjukkan nilai negatif
menandakan bahwa data tersebut diklasifikasin ke kelas negatif berdasarkan nilai
baseline dan kontribusi model. Model yang telah disusun dapat dimanfaatkan
kembali untuk melakukan prediksi model dengan menggunakan data tweet terbaru.