Show simple item record

dc.contributor.authorIka Kusuma Wardhani
dc.date.accessioned2013-12-24T06:38:37Z
dc.date.available2013-12-24T06:38:37Z
dc.date.issued2013-12-24
dc.identifier.nimNIM102010101027
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/12461
dc.description.abstractvHati merupakan organ yang memiliki peran besar dalam tubuh yaitu sebagai pusat metabolisme, tempat utama untuk aktivitas sintesis, katabolik, dan detoksifikasi. Kerusakan hati dapat disebabkan oleh virus, bakteri, protozoa, alkohol, obat-obatan, dan bahan kimia. Bahan kimia yang dapat merusak hati salah satunya yaitu karbon tetraklorida (CCl viii 4 ). CCl digunakan sebagai model induktor terjadinya kerusakan hati akibat radikal bebas yang ditandai dengan peningkatan kadar SGOT dan SGPT. Dalam proses perlindungan hati yang disebabkan oleh radikal bebas diperlukan suatu proteksi berupa antioksidan. Salah satu tanaman yang memiliki aktivitas antioksidan secara in vitro adalah Biji Melinjo (Gnetum gnemon L.) terutama protein isolat biji melinjo dengan nilai IC50 DPPH 27,03 µg/ml dan nilai IC50 ABTS 9,01 µg/ml. 4 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek protein isolat biji melinjo (Gg-PI) dalam mencegah peningkatan kadar SGOT dan SGPT tikus wistar yang diinduksi CCl . Jenis penelitian yang digunakan adalah true experimental laboratories . Rancangan penelitian yang digunakan adalah Post Test Only Control Group Design . Pemilihan sampel dilakukan dengan cara simple random sampling dan sampel yang digunakan adalah tikus wistar jantan, umur 2-3 bulan, berat badan 170-250 gram, dan kondisi fisik sehat. Terdapat enam kelompok perlakuan, yaitu kelompok K diberikan aquades selama 7 hari; kelompok K (-) diberikan aquades selama 7 hari dan diberi CCl 4 1,5 ml/kgBB secara peroral pada hari ke-7; kelompok K (+) diberikan Sigma-Aldrich 4 4 ® yang mengandung L-Glutathion reduced minimum 99% dosis 10 mg/kgBB selama mnm 7 hari dan diberi CCl 1,5 ml/kgBb secara peroral pada hari ke-7; kelompok P1, P2, dan P3 masing-masing diberikan protein Gg-PI dengan dosis 10, 20, dan 30 mg/kgBB selama 7 hari dan pada hari ke-7 diberikaan CCl 4 1,5ml/kgBB. Masingmasing kelompok terdiri dari 4 ekor tikus dengan total sampel 24 tikus. Sampel darah diambil pada hari ke-8 dan diukur kadar enzim SGOT dan SGPT. Kemudian data dianalisis dengan menggunakan Kruskal Wallis dilanjutkan dengan uji Mann Whitney. ix Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa protein Gg-PI mampu mencegah peningkatan kadar SGOT dan SGPT tikus wistar yang diinduksi CCl . Protein Gg-PI dosis 30 mg/kgBB memiliki efek paling kuat dalam mencegah peningkatan kadar SGOT dan SGPT.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries102010101027;
dc.subjectPROTEIN ISOLAT BIJI MELINJO (Gnetum gnemon Linn .)en_US
dc.titleUJI EFEKTIVITAS PROTEIN ISOLAT BIJI MELINJO (Gnetum gnemon Linn .) SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR TERHADAP RADIKAL BEBAS DALAM MENCEGAH PENINGKATAN KADAR SGOT DAN SGPT TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI CCLen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record