Analisis Kekuatan Tarik, Modulus Elastisitas dan Biodegradasi berbagai Kantong Plastik
Abstract
Saat ini plastik menjadi satu polemik lingkungan yang sangat kompleks.
Plastik merupakan bahan polimer sintetik yang tidak mudah terurai oleh organisme
dekomposer dan membutuhkan waktu 300-500 tahun untuk terurai sempurna.
Kantong plastik, sebagai limbah permanen, berkontribusi besar terhadap
ketidakseimbangan lingkungan. Meskipun sifat-sifat unggul seperti kekuatan,
ringan, fleksibel, terjangkau, dan mudah diperoleh membuat kantong plastik sangat
populer di kalangan masyarakat dan industri. Peningkatan penggunaan kantong
plastik ini mengakibatkan sampah kantong plastik juga meningkat. Hal ini
menimbulkan masalah serius terhadap lingkungan karena sifat plastik yang susah
untuk terbiodegradasi. Dalam rangka mengantisipasi masalah tersebut maka perlu
dilakukan penelitian terhadap karakteristik kantong plastik yang selama digunakan
di masyarakat.
Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menganalisis kekuatan tarik,
modulus elastisitas, dan kemampuan biodegradasi kantong plastik dari Toko
Alfamart, Toko Indomaret, PT KAI, dan pasar tradisional. Metode penelitian
meliputi persiapan alat dan bahan, pelaksanaan eksperimen, analisis data, dan
pelaporan. Uji kuat tarik dan elastisitas dilakukan menggunakan Universal Testing
Machine (UTM) Hung-Ta tipe SF093A-1,0 kN. Sampel kantong plastik dengan
dimensi (15,0x2,0) cm ditempatkan diantara dua penjepit dengan jarak 5,0 cm dan
kecepatan tarikan 1,0 mm/menit. Uji tarik untuk setiap sampel kantong plastik
dilakukan sebanyak lima kali pengukuran. Sementara itu, uji kemampuan
biodegradasi sampel kantong plastik dilakukan dengan mengubur sampel dengan
ukuran (3,0 x 3,0) cm di dalam tanah humus dan dilakukan pengamatan setelah
dilakukan penguburan selama 10 hari, 20 hari, dan 30 hari.
Hasil penelitian uji tarik menunjukkan bahwa kantong plastik konvensional
memiliki kekuatan tarik terbesar yaitu (85,30 ± 1,64) MPa dan nilai kekuatan tarik
terendah yaitu sebesar (43,00 ± 0,87) MPa dimiliki oleh kantong plastik dari PT KAI. Hal yang sama untuk nilai modulus elastisitas terbesar dan terkecil, masingmasing juga dimiliki oleh sampel kantong plastik dari pasar tradisional yaitu
sebesar (65,86 ± 1,55) MPa dan PT KAI yaitu sebesar (27,60 ± 2,79) MPa.
Perbedaan nilai kekuatan tarik dan modulus elastisitas sampel kantong plastik
tersebut diduga terbuat dari jenis polimer yang berbeda. Sampel kantong plastik
dari pasar tradisional memiliki kekuatan tarik dan modulus elastisitas terbesar
diduga sampel kantong plastik tersebut terbuat dari jenis polimer yang banyak
mengandung polimer sistetis. Hasil ini didukung oleh hasil uji biodegradasi
keempat sampel kantong plastik. ini disebabkan oleh perbedaan rapatan molekul
polimer pada masing-masing sampel. Di sisi yang lain, hasil uji biodegradasi
melalui metode penguburan selama 30 hari diperoleh hasil yang konsisten dengan
hasil uji kekuatan tarik dan modulus elastisitas. Hal ini ditunjukkan oleh data bahwa
sampel kantong plastik dari PT. KAI memiliki kemampuan biodegradasi lebih besar
(21%) dibandingkan dengan sampel kantong plastik dari Toko Alfamart (10%) dan
Toko Indomaret (9%). Sementara itu, waktu tiga puluh hari merupakan waktu yang
kurang untuk sampel kantong plastik dari pasar tradisional untuk mengalami
biodegradasi.
Kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini adalah bahwa keempat
sampel kantong plastik memiliki kekuatan tarik yang berbeda dan telah memenuhi
SNI yang dipersyaratkan. Namun tidak untuk nilai modulus, maksudnya adalah
bahwa nilai modulus elastisitas keempat sampel kantong plastik belum memenuhi
SNI yang dipersyaratkan. Sampel kantong plastik dari PT. KAI, Toko Alfamart,
dan Toko Indomaret lebih bersifat biodegradabel (mudah terurai secara alami) bila
dibandingkan dengan sampel kantong plastik dari pasar tradisional.