Efek Salinitas terhadap Keefektifan Injeksi Co2 dalam Proyek Co2 Storage di Lapangan Bunter
Abstract
Penanganan yang dilakukan untuk menurunkan emisi karbon dioksida (CO2) yaitu melalui program CCS (Carbon Capture and Storage) dengan mengoptimalkan kondisi injeksi dan meminimalkan potensi masalah yang disebabkan oleh salinitas air. Saline aquifer pada Bunter Sandstone memiliki porositas yang cukup tinggi, sehingga memungkinkan banyak ruang pori dalam batuan yang dapat diisi oleh CO₂ yang diinjeksikan. Primary storage yang digunakan sebagai lokasi penyimpanan adalah lapisan sandstone. Pada air dengan salinitas rendah kelarutan CO₂ cenderung lebih tinggi karena pada kondisi dengan salinitas rendah kelarutan ion-ion seperti natrium (Na⁺) dan klorida (Cl⁻) lebih rendah sehingga dapat meningkatkan kapasitas penyimpanan CO₂, dari hasil simulasi kapasitas penyimpanan CO₂ pada salinitas 1000 ppm tercatat sebesar 910.283 MMscf. Pada air dengan salinitas tinggi kelarutan CO₂ cenderung menurun karena pada air dengan salinitas tinggi terjadi efek salting out dimana lebih banyak ion-ion terlarut seperti natrium (Na⁺) dan klorida (Cl⁻) yang mengurangi ruang pori batuan untuk melarutkan CO₂ sehingga menurunkan kapasitas penyimpanan CO₂, dari hasil simulasi kapasitas penyimpanan CO₂ pada salinitas 100.000 ppm tercatat sebesar 652.440 MMscf. Salinitas yang lebih rendah lebih disarankan dipilih untuk injeksi CO₂ ke dalam aquifer. Pada kondisi formasi reservoir dengan salinitas rendah, reaksi salting-out cenderung lebih sedikit terjadi.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4098]