Analisis Sentimen Topik Bahan Aktif Skincare menggunakan Latent Dirichlet Allocation dan InSet Lexicon di Media Sosial Twitter
Abstract
Salah satu industri yang sedang berkembang saat ini adalah industri
kosmetik yang di dalamnya mencakup perawatan kulit (skincare). Berdasarkan
data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2021, kosmetika yang mencakup
sektor industri farmasi, kimia, dan obat tradisional mengalami pertumbuhan
hingga 9,61% Seiring dengan semakin berkembangnya industri kosmetik, produk
yang diproduksi juga ikut meningkat utamanya produk perawatan kulit (skincare)
yang mengandung berbagai macam bahan aktif, sehingga penggunaan bahan aktif
ini juga ikut meningkat. Saat ini media sosial seperti twitter memungkinkan para
peneliti dapat mengakses data yang efektif untuk dilakukan analisis terkait
pengalaman pengguna, karena forum online dapat menyajikan informasi kata
dalam mendeskripsikan topik dan pengalaman pengguna yang berhubungan
dengan kesehatan pengguna, terutama kesehatan dan perawatan kulit (skincare).
Data yang diperoleh dari twitter merupakan data set yang besar dan membutuhkan
metode untuk menganalisis topik serta opini dari pengguna twitter. Oleh karena
itu, dilakukan pemodelan topik dengan Latent Dirichlet Allocation yang
merupakan salah satu contoh dari unsupervised learning yang memproses data
yang berukuran besar dengan menggunakan metode bag of words untuk
mengidentifikasi informasi topik yang tersembunyi dalam kumpulan dokumen
yang besar. Sebelum dilakukan pemodelan topik dilakukan clustering terlebih
dahulu dengan K-Means karena clustering dapat membantu mengelompokkan dari
data yang besar dan luas untuk menjadi kelompok data yang lebih spesifik.
Selanjutnya dilakukan analisis sentimen dengan InSet Lexicon. Pada penelitian ini dihasilkan 4 cluster dan setiap cluster dilakukan
pemodelan topik dengan LDA. Cluster 1 menghasilkan topik kandungan alpha
arbutin pada serum. Hal ini dapat memberikan sebuah ulasan terkait penggunaan alpha arbutin oleh pengguna twitter, sehingga dari informasi tersebut perusahaan
dapat berinovasi menghasilkan produk kandungan alpha arbutin digabung dengan
kandungan lain, sehingga akan menghasilkan produk baru yang mungkin akan
lebih baik hasilnya pada kulit. Hasil sentimen didapatkan berupa sentimen positif
42,5%, negatif 45%, dan netral 12,5%. Cluster 2 menghasilkan topik kandungan
tea tree, ceramide, dan centella untuk mengatasi jerawat. Campuran dari
kandungan tea tree, ceramide, dan centella dapat menjadi inovasi bagi perusahaan
untuk menghasilkan produk untuk mengatasi jerawat. Hasil sentimen didapatkan
berupa sentimen positif 41,36%, negatif 46,99%, dan netral 12,13%. Cluster 3
menghasilkan topik kandungan salicylic acid dan hyaluronic pada serum.
Informasi ini dapat menjadi sebuah masukan terkait inovasi berupa produk
campuran dari salicylic aci yang pada umumnya membuat kulit kering dengan
hyaluronic yang bermanfaat untuk melembabkan dan menghidrasi kulit. Hasil
sentimen didapatkan berupa sentimen positif 40,57%, negatif 42,62%, dan netral
16,80%. Cluster 4 menghasilkan topik clay mask skintific yang mengandung
mugwort. Hal ini dapat menjadi informasi yang berguna untuk brand Skintific
karena produk clay mask mugwort mereka berhasil menjadi topik pembahasan
pada twitter. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan bagi pembaharuan
strategi bisnis perusahaan. Hasil sentimen didapatkan berupa sentimen positif
41,67%, negatif 43,94%, dan netral 14,39%.