Bencana Dan Pelestarian Lingkungan: Pandangan Etnik Jawa Dan Madura Di Wilayah Ujung Timur Jawa
Abstract
Bencana dan pelestarian lingkungan merupakan isu yang sangat urgen dalam masyarakat Indonesia. Harapan memiliki lingkungan alam yang lestari dan kehidupan bebas dari bencana alam ternyata sulit diwujudkan. Serangkaian bencana alam dan kerusakan lingkungan terus menghantui perjalanan bangsa. Berbagai kajian memang telah dihasilkan mengenai berbagai aspek dan isu lingkungan khususnya pada masa kontemporer. Selain lemah akan wawasan historis karena fokusnya pada realitas masa belakangan ini, kajian-kajian tersebut masih terpusat pada elemen tertentu dari lingkungan khususnya hutan dan lebih penting lagi menekankan konsepsi dan pandangan pemerintah serta organisasi dan aktivis gerakan lingkungan. Belum ada kajian yang mengungkap secara sistematis dan komprehensif bagaimana sebenarnya pandangan kultural masyarakat mengenai bencana alam dan pelestarian lingkungan. Kelangkaan karya semacam ini menciptakan kesan bahwa masyarakat kebanyakan tidak mempunyai kesadaran lingkungan dan tidak antisipatif mencari solusi atas bencana alam yang terus mendera. Kesan ini diperparah dengan indikasi bahwa proyek-proyek konservasi lingkungan sering mengalami gangguan dan perusakan dari sebagaian unsur masyarakat. Diabaikannya konsepsi kultural masyarakat dan pemberdayaan masyarakat dalam mengatasi bencana dan kerusakan lingkungan alam bukan saja membuat sebagaian masyarakat acuh-tak acuh terhadap isu pelestarian lingkungan, bahkan tidak jarang menempatkan mereka pada posisi berseberangan dengan upaya-upaya tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengeksplorasi pandangan, pengetahuan, dan kepercayaan, kebiasaan, dan makna yang terkait dengan bencana alam dan pelestarian lingkungan di kalangan etnik Jawa dan Madura kini dan di masa lalu. Melalui penelitian ini ditargetkan akan dapat diidentifikasi hambatan-hambatan sosio-kultural yang menghalangi keterlibatan masyarakat dalam rangka mengurangi resiko bencana alam dan pemberdayaan mereka dalam gerakan pelestarian lingkungan. Penelitian ini akan menggabungkan metode historis dan antropologis. Metode historis digunakan untuk melacak akar-akar pandangan masyarakat bencana alam, lingkungan alam dan pelestariannya. Metode antropologis di sini khususnya adalah perspektif etnografi emik, yang memandang fenomena alam dan sosial budaya dari sudut pandang masyarakat yang menjadi subyek penelitian.
Kata Kunci : Bencana alam; pelestarian lingkungan; pandangan kultural; etnik Jawa, etnik Madura
Collections
- LRR-Hibah Fundamental [144]