dc.description.abstract | Infeksi Shigella atau shigelosis merupakan masalah kesehatan yang
penting pada negara berkembang dimana sanitasi masih buruk. Shigella
dysenteriae merupakan penyebab diare yang paling utama dan menimbulkan
epidemi terutama di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia (Fajariah,
2009). Berdasarkan data dari Riskesdas (2007), diare menempati peringkat
pertama penyebab kematian nomor 1 pada bayi di bawah usia 4 tahun. Di seluruh
dunia, insidensi dari shigelosis diperkirakan mencapai 164,7 juta kasus tiap
tahunnya, dimana 163,2 juta terjadi di negara berkembang dan ditemukan 1,1 juta
orang meninggal dunia. Sekitar 60% dari kejadian shigelosis terjadi pada anak
kurang dari 5 tahun. Insidensi shigelosis pada negara berkembang hampir 20 kali
lebih besar daripada pada negara maju, dan 30% nya disebabkan oleh
S.dysenteriae (WHO, 2011).
Pencegahan dari penyakit infeksi seperti diare dapat dilakukan dengan
memperbaiki sanitasi, pemberian antibiotik, dan vaksinasi. Namun, vaksin yang
sesuai untuk shigelosis masih belum di formulasikan oleh WHO. Vaksin yang
biasa digunakan berisi molekul adhesi dari pili atau OMP (Sumarno et al., 2011).
Tujuan penelitian ini untuk membuktikan bahwa antibodi poliklonal IgY
yang dihasilkan dari protein adhesin OMP 90 kDa S. dysenteriae bersifat
imunogenik. Penelitian ini dilakukan dengan menyuntikkan molekul adhesi
tersebut secara subkutan pada sayap ayam yang diharapkan terbentuk respon imun
berupa antibodi poliklonal IgY yang dapat diambil dari kuning telur ayam.
Selanjutnya antibodi poliklonal tersebut diuji imunogenitasnya dengan uji hambat
hemaglutinasi dan uji hambat adhesi.
Manfaat dari penelitian ini dapat dikembangkan sebagai alat diagnostik
berbasis molekul adhesi serta dapat dikembangkan sebagai vaksin terutama yang
viii
terdapat pada protein adhesin OMP S. dysenteriae. Jenis penelitian ini adalah
eksperimental laboratoris yang dilakukan di Laboratorium Biomol dan
Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Jember pada bulan
September 2012 sampai dengan Agustus 2013.
Pada uji hambat hemaglutinasi dapat dilihat bahwa antibodi poliklonal IgY
dari protein adhesi OMP 90 kDa S. dysenteriae mampu menghambat proses
hemaglutinasi eritrosit mencit galur Balb/C sampai pada pengenceran kedua yaitu
pada pengenceran ½ dan ¼. Selanjutny pada uji hambat adhesi menunjukkan
bahwa semakin tinggi konsentrasi antibody poliklonal IgY yang disalutkan pada
enterosit mencit galur Balb/C, maka semakin sedikit jumlah bakteri yang
menempel sehingga indeks adhesinya semakin menurun. Hasil analisis uji statistik
menggunakan uji regresi linier didapatkan nilai R square 0,824 yang artinya,
82,4% indeks adhesi dipengaruhi oleh konsentrasi antibodi poliklonal IgY, dan
17,6% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain diluar konsentrasi antibodi..
Kesimpulan penelitian ini adalah protein adhesi OMP dengan berat
molekul 90 kDa dari S. dysenteriae bersifat imunogenik sehingga mampu
menginduksi respon imun humoral pada ayam berupa IgY dan dapat menghambat
perlekatan bakteri S. dysenteriae pada enterosit mencit.
ix | en_US |