Sejarah Adat Pengantin Ponoragan di Kabupaten Ponorogo Tahun 2008 - 2019
Abstract
Skripsi ini mengkaji tentang sejarah adat pengantin Ponoragan di Kabupaten Ponorogo tahun 2008-2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah pembentukan, pengukuhan, dan eksistensi adat pengantin Ponoragan. Kajian ini menggunakan metode sejarah, pendekatan antropologi budaya, dan teori antropologi dalam dinamika sosial budaya oleh Kingsley Davis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adat pengantin Ponoragan digagas oleh Sutji Hariati yang merupakan Ketua DPC HARPI “MELATI” Kabupaten Ponorogo. Ia bercita-cita agar Kabupaten Ponorogo memiliki identitas adat pengantin daerahnya. Pembentukan adat pengantin Ponoragan bersumber dari kesenian Reyog Ponorogo dan dipengaruhi oleh kebudayaan Mataraman. Lahirnya adat pengantin Ponoragan telah melibatkan para budayawan, seniman, dan akademisi rias yang dinaungi oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Ponorogo. Unsur kesenian Reyog Ponorogo yang terdapat pada adat pengantin ini menjadi pembeda dengan adat pengantin daerah lain. HARPI “MELATI” dan Pemerintah Kabupaten Ponorogo berperan dalam melahirkan adat pengantin Ponoragan, salah satunya menfasilitasi acara sarasehan tahun 2014 untuk mensosialisasikan adat pengantin Ponoragan kepada para perias dan masyarakat di Kabupaten Ponorogo. Pada tahun 2017 Adat pengantin ini dipakemkan dengan diterbitkannya buku Pedoman Adat Pengantin Ponoragan dan dikukuhkan secara nasional oleh Dewan Pimpinan Pusat HARPI “MELATI”. Bupati Ponorogo telah melaksanakan acara pernikahan putrinya menggunakan konsep adat pengantin Ponoragan pada tahun 2017. Adat pengantin ini meraih juara dua dalam acara Tata Rias Pengantin Tradisional Tingkat Nasional di Kota Bandung pada tahun 2019. Meskipun demikian, adat pengantin Ponoragan belum dapat berkembang di Kabupaten Ponorogo yang disebabkan oleh faktor selera yang terbangun di masyarakat dan harga adat pengantin Ponoragan cukup fantastis dibandingkan adat pengantin yang lain.