dc.description.abstract | Cekaman kelebihan air atau genangan adalah stress abiotik yang berdampak
penurunan hasil hingga kematian pada tanaman tembakau. Penelitian ini dtujukan
untuk mengetahui peran molibdenum dalam memberikan ketahanan terhadap
cekaman genangan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2021 sampai Januari
2022 di green house (rumah plastik) PT. Tempo Rejo Balung Jl. Ambulu No. 189
Balung – Jember. Rancangan dari penelitian ini yaitu menggunakan rancangan
acak lengkap (RAL) faktorial dengan faktor 1 yaitu tingkat cekaman air dan faktor
2 yaitu dosis molibdenum. Faktor 1 terdiri dari 4 taraf yaitu W1 = 50-70%, W2 =
>70-90%, W3 = >90-110%, dan W4 = >110-130% dari kapasitas lapang. Faktor
2 terdiri dari 4 tara yaitu M0 = Kontrol, Tanpa aplikasi molibdenum, M1 =
Aplikasi 100 mg/ L, M2 = Aplikasi 200 mg/ L, M3 = Aplikasi 300 mg/ L.
Variabel pengamatan yang dilakukan pada penelitian meliputi tinggi tanaman,
jumlah daun, volume akar, H2O2, prolin, klorofil total, N jaringan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa interaksi antara tingkat cekaman genangan dan penambahan
dosis molibdenum pada tanaman tembakau berpengaruh nyata terhadap variabel
pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, biomassa, volume akar, berat basah,
kerapatan stomata, prolin, H2O2, berat kering, dan N jaringan. Perlakuan 90-130%
kapasitas lapang mampu memberikan dampak tercekam pada tanaman tembakau
dibandingkan dengan perlakuan 50-70% dan 70-90% kapasitas lapang. Pemberian
dosis molibdenum 200 mg/l memberikan ketahanan terbaik pada tanaman
tembakau di bawah cekaman genangan ditinjau dari peningkatan H2O2 yang lebih
rendah, peningkatan kandungan prolin, stomata yang lebih rapat, pembentukan
jaringan aerenkim, dan peningkatan N jaringan. | en_US |