Tinjauan Motivasi Pekerja Proyek Konstruksi terhadap Teori Kebutuhan Abrahamh Maslow pada Proyek Pembangunan Perumahan Sativa Podomoro Jombang
Abstract
Penelitian ditujukan untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang
kerap ditemui pada proyek kontruksi, khususnya terkait tentang peningkatan
motivasi pekerja. Kemampuan yang dimiliki oleh para pekerja proyek secara
umum diperoleh secara turun-temurun ataupun dari sesama pekerja yang berada
dalam suatu proyek yang sama, sehingga kemampuan dan referensi skill para
pekerja (tukang) cenderung kurang berkembang dan kurang bervariatif. Belum
lagi sering kali tenaga kerja-pun dipilih berdasarkan relasi atau kenalan sehingga
tidak terlalu mempertimbangkan faktor keahlian secara mendetail. Maka kiranya
perlu dikembangkan suatu teknik manajemen untuk dapat meningkatkan
produktifitas. Dalam hal ini, peningkatan motivasi pekerja dipilih sebagai alat
untuk meningkatkan produktifitas. Karena pada dasarnya, usaha yang dikeluarkan
oleh seorang pekerja adalah perwujudan fisik dari sebuah motivasi. Penelitian ini
didasarkan pada teori Kebutuhan Abraham H maslow, untuk menghasilkan
beberapa motivasi yang dapat meningkatkan produktifitas pekerja pada proyek
pembangunan Perumahan Sativa Podomoro Jombang. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis, yaitu mula-mula data dikumpulkan
serta disusun, lalu dijelaskan dan dianalisis hingga nantinya bisa ditarik
kesimpulan atas permasalahan yang ada. Kemudian setelah didapatkan hasil
ataupun kesimpulan perihal kebutuhan apa saja yang menjadi prioritas yang dapat
mempengaruhi motivasi para pekerja proyek, dilanjutkan dengan menyusun
tindakan lanjutan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Tentunya
didasarkan pada penelitian-penelitian yang linier dengan masing-masing faktor
kebutuhan yang dihasilkan. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan
program computer SPSS (statistical product and service solution) versi 15.00,
yang kemudian diolah menggunakan teknik analisis data uji validitas, reliabilitas,
dan frekuensi. Kemudian didapat hasil bahwa bonus dan upah tambahan menjadi
prioritas utama pada kebutuhan fisik dengan total nilai 211, program keselamatan
yang baik menjadi prioritas utama pada kebutuhan keamanan dengan total nilai
200, suasana kerja yang nyaman menjadi piroritas utama pada kebutuhan sosial
dengan total 198, asuransi kesehatan pekerja menjadi prioritas utama pada kebutuhan penghargaan dengan nilai 193, dan yang terakhir adalah kepercayaan
dari atasan dan peralatan kerja yang mendukung sama-sama menjadi prioritas
utama pada kebutuhan jatidiri dengan nilai masing-masing 200.
Sebagai realisasi dari tujuan meningkatkan produktifitas pekerja, maka
tindakan lanjutan yang bisa dilakukan sebagai wujud pemenuhan kebutuhan yang
mempengaruhi motivasi pekerja diantaranya, pemberian gaji dan bonus tambahan
layak diberikan untuk pekerja yang telah melaksanakan pekerjaannya dengan
baik, memberikan jaminan kesehatan dan keselamatan bekerja untuk menunjang
pekerjaan para pekerja konstruksi dengan menyiapkan peralatan kerja sesuai SOP
dan memberikan perhatian atas keselamatan para pekerja saat melaksanakan
tugasnya, menciptakan lingkungan kerja yang nyaman bagi para pekerja, adapun
cara yang dapat dilakukan yaitu kontraktor harus mampu menciptakan suasa yang
nyaman dan akur di lingkungan proyek dengan cara menjaga persaudaraan antar
pekerja sehingga dapat meminimalisir terjadinya konflik sehingga dapat bekerja
dengan akrab, saling menghargai, dan tidak merasa terancam. Selanjutnya adalah
menjamin asuransi kesehatan untuk meningkatkan motivasi para pekerja proyek
dalam melaksanakan pekerjaan proyek pembangunan Perumahan Sativa
Podomoro di Jombang, memberikan kepercayaan pada pekerjanya bahwa
pekerjanya mampu melaksanakan tugas dengan baik sesuai dengan arahan yang
telah diberikan, dan melaksanakan pemberian peralatan kerja yang lengkap
sehingga dapat mendukung dalam menunjang pengerjaan proyek.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4098]