dc.description.abstract | Kecacingan masih menjadi masalah di dunia. Menurut WHO, anak dengan
rentang umur 1 – 4 tahun memiliki morbiditas infeksi kecacingan yang tinggi.
Angka infeksi kecacingan pada anak dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah
satunya adalah PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). Selain itu, anak yang
mengalami stunting atau gizi kurang, rawan mengalami infeksi kecacingan. Hal ini
mampu dicegah dengan adanya peran pengetahuan ibu mengenai PHBS, Stunting,
dan gizi.
Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain potong
lintang (cross sectional). Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Jelbuk
Kabupaten Jember dan Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas
Jember pada bulan Agustus 2022 hingga Januari 2023. Populasi terdiri dari seluruh
ibu yang mempunyai balita berumur 12 – 59 bulan dan bertempat tinggal di
Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember. Pengambilan sampel menggunakan Teknik
consecutive sampling dan didapatkan sampel berjumlah 69 ibu. Pengetahuan Ibu
diperoleh melalui kuesioner dan infeksi kecacingan didapatkan dari pemeriksaan
feses balita menggunakan Teknik Flotasi. Analisis data menggunakan uji Mann
Whitney (α=0,05)
Hasil peneltian menunjukkan terdapat 4 balita (5,79%) yang mengalami
kecacingan dan disebabkan oleh cacing jenis Ascaris lumbricoides dan hookworm.
Tingkat pengetahuan ibu tentang PHBS, paling banyak memiliki kategori baik pada
indikator air bersih (60,8%), jamban sehat (42,02%), kebersihan rumah (42,02%),
merokok (44,92%), pembuangan sampah (65,21%), dan konsumsi buah dan sayur
(46,37%). Tingkat pengetahuan ibu tentang stunting, paling banyak memiliki
kategori kurang (69,56%). Sedangkan untuk tingkat pengetahuan ibu tentang gizi
paling banyak memiliki kategori baik (56,5%). Hasil analisis menggunakan Mann Whitney menunjukkan tidak ada hubungan antara pengetahuan sarana air bersih
(Sig.(2-tailed=0,304), jamban sehat (Sig.(2-tailed=0,111), pembuangan sampah
(Sig.(2-tailed=0,573), konsumsi buah dan sayur (Sig.(2-tailed=0,077), stunting
(Sig.(2-tailed=0,284), dan gizi (Sig.(2-tailed=0,409) dengan prevalensi balita
kecacingan. Terdapat hubungan antara pengetahuan kebersihan rumah (Sig.(2-
tailed=0,027) dan merokok (Sig.(2-tailed=0,036) dengan prevalensi balita
kecacingan. Kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat hubungan antara
pengetahuan tentang kebersihan rumah dan merokok dengan balita kecacingan serta
tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang sarana air bersih, pembuangan
sampah, konsumsi buah dan sayur, stunting, serta gizi dengan balita kecacingan. | en_US |