Nilai Biodiversitas Populasi Vatica pauciflora (Korth.) Blume di Hutan Pelangi Bio Site Ijen Geopark Bondowoso Indonesia
Abstract
Biodiversitas merupakan nilai sumber daya biologis terhadap lingkungan. 
Penilaian biodiversitas dapat dilakukan mulai dari level genetik hingga populasi 
untuk menilai bagaimana komposisi dan kelimpahan mereka membentuk serta 
memberikan layanan terhadap suatu ekosistem. Salah satu populasi yang menarik 
untuk diketahui nilai biodiversitasnya adalah Vatica pauciflora. Spesies ini dikenal 
sebagai Resak Rawa, termasuk dalam Famili Dipterocarpaceae yang populasinya 
rentan. Distribusi persebaran spesies ini di wilayah Peninsular Malaya, salah 
satunya ada di Hutan Pelangi. Nilai biodiversitas V. pauciflora dapat diamati 
melalui parameter struktur dan fungsi yang merupakan parameter fundamental 
penyusun hutan. Parameter struktur meliputi diameter batang setinggi dada (DBH), 
tinggi dan jumlah populasi sedangkan parameter fungsi meliputi stok karbon yang 
diestimasi berdasarkan biomassanya. Kedua parameter ini bersama dengan faktor 
abiotik akan memberikan informasi preferensi lingkungan bagi kesuksesan 
pertumbuhan dan perkembangan V. pauciflora.
Penelitian ini dilakukan dengan mengamati populasi V. pauciflora yang ada 
di Hutan Pelangi pada setiap tingkat pertumbuhan mulai dari semai, pancang, tiang, 
dan pohon. Pengukuran data struktur yang dilakukan seperti keliling, tinggi pohon, 
tinggi kanopi, lebar kanopi, dan persen kepadatan kanopi. Sedangkan data fungsi
dilakukan dengan pengukuran kepadatan jenis kayu pada ranting pohon V. 
pauciflora. Data abiotik pada habitat spesies ini juga dilakukan meliputi intensitas 
cahaya, suhu udara, kelembaban udara, kelembaban tanah, dan tingkat keasaman 
tanah. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan persamaan Wood Wiant 
untuk mengetahui volume batang, persamaan Ponce Hernandez untuk volume 
kanopi, persamaan Chave untuk biomassa, dan persamaan Brown untuk stok 
karbon. Nilai biodiversitas dan faktor abiotik diuji korelasinya menggunakan uji 
korelasi Pearson. Berdasarkan pengamatan V. pauciflora di Hutan Pelangi terkelompok pada 
blok LII dan sekitarnya. Sempitnya distribusi ini dapat diasumsikan oleh tipe biji 
mereka. Karakteristik biji tersebut menyebabkan persebaran biji spesies ini hanya 
akan berpusat pada area yang masih terjangkau oleh kanopi pohon dewasa. Nilai 
biodiversitas V. pauciflora dilihat berdasarkan pendekatan ekologi melalui nilai 
struktur dan nilai fungsinya. Nilai struktur (good) diestimasi melalui volume total 
tegakan sebesar 45.609,237 m3 /ha. Besarnya nilai volume dipengaruhi oleh DBH 
dan tinggi pohon yang lebih besar dibandingkan semai maupun pancang. Struktur 
tubuh lain yang dapat dilihat pada nilai struktur yaitu daun, batang, dan cabangnya. 
Sedangkan nilai fungsi atau services ditentukan melalui estimasi stok karbon 
tersimpan pada biomassanya. Total biomassa V. pauciflora pada penelitian ini 
sebesar 233,24 ton/ha, yang menyimpan 116,620 tC/ha karbon. Besaran nilai 
biomassa dipengaruhi oleh diameter batang, jumlah populasi, dan karakteristik 
spesies berupa kepadatan kayu.
Berdasarkan hasil penelitian parameter struktur (keliling, DBH, dan volume) 
memiliki korelasi yang kuat dengan intensitas cahaya, berkolerasi sedang dengan 
suhu udara, dan korelasi yang lemah dengan pH serta kelembaban udara. 
Sedangkan parameter fungsi (biomassa) memiliki korelasi sedang dengan intensitas 
cahaya. Kedua parameter tidak terlihat memiliki korelasi dengan kelembaban tanah, 
namun faktor ini juga memiliki pengaruh yang kuat dan tidak dapat diabaikan.
Kesimpulan penelitian ini nilai biodiversitas V. pauciflora diamati pada dua 
parameter yaitu struktur dan fungsinya. Total volume tegakan sebagai struktur 
sebesar 11402.320m3
/ha. Stok karbon tersimpan sebesar 116,620 tC/ha pada 233,24
ton/ha biomassa, diestimasi sebagai parameter fungsi. Parameter struktur (keliling, 
DBH, dan volume) dan fungsi (biomassa) memiliki korelasi yang kuat dengan 
intensitas cahaya. Parameter struktur berkolerasi sedang dengan suhu udara dan 
korelasi lemah dengan pH serta kelembaban udara. Kedua parameter tidak 
berkorelasi dengan kelembaban tanah.
Collections
- MT-Biology [7]
