Pemanfaatan Bottom Ash sebagai Adsorben untuk Menyisihkan Warna pada Limbah Cair Industri Batik
Abstract
Penelitian ini mengkaji masalah pencemaran air limbah home industry batik
terutama di Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur. Penelitian ini mempunyai
latar belakang yaitu industri batik merupakan salah satu industri tekstil yang
merupakan sektor industri yang sangat penting dalam suatu perekonomian akan
tetapi dapat disebut sebagai penghasil limbah cair yang nantinya dapat mencemari
suatu lingkungan, Proses pembuatan batik ini juga seringkali melibatkan suatu
penggunaan zat pewarna yang sangat kompleks. Apabila limbah cair hasil industri
batik ini tidak diolah dengan baik maka nantinya dapat mencemari perairan apabila
langsung dibuang langsung ke sungai, dapat mengganggu ekosistem alam dan juga
dapat mengganggu kesehatan pada manusia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat
efektivitas bottom ash sebagai adsorben yang tidak teraktivasi maupun yang
teraktivasi NaOH dalam menurunkan warna pada limbah cair batik.
Adsorben yang digunakan untuk penelitian ini memiliki 2 jenis perlakuan
yaitu adsorben tidak teraktivasi dan teraktivasi NaOH. Massa adsorben yang
digunakan yaitu 0,2 gram; 0,3 gram; dan 0,4 gram. Waktu kontak yang digunakan
yaitu 60 menit, 80 menit, dan 100 menit. Penelitian ini dilakukan secara 3 kali
pengulangan. Pengukuran ini mennggunakan spektrofotometer UV-VIS dengan
panjang gelombang 450 nm.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa massa adsorben tidak teraktivasi
sebesar 0,4 gram dalam waktu 80 menit memberikan efektivitas terbaik dalam
menyisihkan warna pada limbah cair batik dengan efisiensi sebesar 68,96%,
sedangkan pada massa adsorben teraktivasi NaOH sebesar 0,2 gram dalam waktu
100 menit memberikan efektivitas terbaik dalam menyisihkan warna pada limbah
cair batik dengan efisiensi sebesar 72,33%. Penelitian ini menggunakan analisis uji
statistik Two Ways ANOVA yang mengungkapkan massa adsorben tidak teraktivasi
dan teraktivasi NaOH memiliki pengaruh signifikan pada penyisihan warna limbah
cair batik namun waktu kontak tidak memberikan pengaruh yang signifikan.
Penelitian ini dapat dijadikan upaya untuk mengatasi dampak negatif industri batik
terhadap lingkungan sekitar.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4098]