Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Self-Efficacy for Appropriate Medication Use in Scale (SEAMS) Versi Bahasa Bali pada Pasien Stroke
Abstract
Stroke merupakan penyakit akibat defisit neurologis fokal yang terjadi dengan onset tiba-tiba dan berlangsung 24 jam karena adanya gangguan di pembuluh darah sehingga terjadi sumbatan aliran darah ke otak. Prevalensi kejadian stroke di Indonesia mengalami kenaikan dari tahun 2013 hingga tahun 2018. Prevalensi kejadian stroke di Provinsi Bali pada tahun 2018 menurut data dari Balitbangkes juga mengalami peningkatan hingga mencapai 10,7%. Berdasarkan diagnosis dokter di masing-masing Kabupaten/Kota Provinsi Bali, kasus stroke di Kabupaten Jembrana memiliki tingkat proporsi kontrol rutin pasien stroke sekitar 27,43% dan kontrol kadang-kadang/tidak rutin termasuk nomor 2 tertinggi setelah Kota Denpasar yaitu sebesar 57,89%. Salah satu faktor penting terkait dengan hasil pengobatan pasien yaitu kepatuhan pasien stroke dalam mengonsumsi obat yang dapat dikendalikan melalui self efficacy. Untuk mengukur keberhasilan self efficacy diperlukannya instrument berupa kuesioner, salah satunya dengan kuesioner Self-Efficacy for Appropriate Medication Use Scale (SEAMS). Kuesioner SEAMS merupakan kuesioner yang digunakan untuk mengukur tingkat efikasi pasien kronis dengan berbagai tingkat kemampuan membaca, menulis dan memecahkan masalah pasien terkait penggunaan obat yang tepat. Kuesioner SEAMS terdiri dari 21 butir pertanyaan yang kemudian dikembangkan dan divalidasi dalam versi Bahasa Indonesia menjadi 13 butir pertanyaan dan direduksi menjadi 12 pertanyaan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik menggunakan metode observasional dengan desain cross-sectional. Penelitian dilakukan di RSU Negara dengan menggunakan populasi pasien stroke di Poli Saraf. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara convenience sampling. Pada tahap awal penelitian dilakukan dengan cara penerjemahan kembali kuesioner versi Bahasa Indonesia menjadi Bahasa Bali. Kuesioner versi Bahasa Bali diuji face validity pada 30 responden (pilot survey), construct validity pada 80 responden (actual survey), dan dilanjutkan dengan analisis deskripsi profil kepatuhan pasien stroke dalam mengonsumsi obat. Hasil uji face validity pada 30 responden terbukti valid dan reliabel yakni memiliki nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,868. Dari hasil tersebut kemudian dapat dilanjutkan uji construct validity pada 80 responden. Pada construct validity diperoleh hasil analisis Exploratory Factor Analysis (EFA) dengan nilai Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) sebesar 0,850; Bartlett’s test sebesar p=0,000; dan Cronbach’s Alpha sebesar 0,912. Dalam kuesioner versi Bahasa Bali membentuk tiga faktor, yaitu tingkat kepatuhan pasien dalam keadaan sulit, tidak pasti, dan diharuskan. Nilai rata-rata total 80 responden sebesar 2,80. Sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat keyakinan pasien stroke RSU Negara tergolong baik. Kuesioner SEAMS versi Bahasa Bali yang berjumlah 12 butir pertanyaan terbukti valid dan reliabel, sehingga dapat digunakan untuk mengukur tingkat kepatuhan pasien stroke dalam mengonsumsi obat.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]