Pengaruh Disharmoni Oklusi terhadap Jumlah Sel Osteoblas pada Temporomandibular Joint (TMJ)
Abstract
Temporomandibular Disorder (TMD) merupakan gejala yang muncul akibat adanya kelainan pada TMJ. Faktor etiologi TMD bersifat multifaktorial, salah satunya adalah faktor oklusi berupa disharmoni oklusi. Disharmoni oklusi menyebabkan kerusakan kondilus dan mengubah komposisi pada TMJ, salah satunya ialah sel osteoblas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh disharmoni oklusi terhadap jumlah sel osteoblas pada TMJ. Jenis penelitian adalah eksperimental laboratoris dengan post test only control group. Sampel menggunakan tikus Sprague dawley jantan sebanyak 12 ekor yang terbagi 3 ekor tikus per kelompok dengan sampel terbagi dalam kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Tikus kelompok kontrol dieutanasia pada hari ke-7. Pada tikus kelompok perlakuan dilakukan pengurangan oklusal sebesar 1 mm pada gigi M1, M2, dan M3 dan dilakukan euthanasia pada hari ke-7, 14, dan 21. Hasil peneliian adalah jumlah sel osteoblas kelompok kontrol (22,48), hari ke-7 (25,26), hari ke-14 (28,81), hari ke-21 (18,74). Berdasarkan penelitian, dismpilkan bahwa terdapat pengaruh disharmoni oklusi terhadap jumlah sel osteoblas. Jumlah sel mengalami kenaikan pada hari ke-7 dan 14, lalu menurun pada hari ke-21.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]